"Pada masa lalu, di beberapa daerah, termasuk Labakkang, anak-anak Bugis Makassar sejak kecil sudah dibekali badik untuk menjaga kehormatan dan harga diri keluarga. Selain itu, juga untuk menjalankan amanah agar berhasil mengarungi kehidupan nyata kelak. Dalam konsep nilai seperti inilah, roman ""Pembalasan"" ditulis. ""Pembalasan"" merupakan roman sejarah yang terjadi di daerah Goa ketika daerah ini mulai dikuasai oleh Belanda. Ceritanya berkisar seputar pengkhianatan seorang pembantu (Pak Pulando) yang mendapat kepercayaan dari majikannya (Daeng Mapata), yang ketika mau meninggal menitipkan nasib kedua anaknya yang masih kecil kepadanya. Bukannya menjaga dan merawat sebaik-baiknya kedua anak tersebut, dia malah mengundang penyamun untuk membunuh anak laki-lakinya karena hendak mengangkangi harta warisannya. Tak pelak lagi, roman ini penuh dengan persoalan dan konflik, mengenai takdir dua orang kakak-beradik: I Marabintang (putri) dan I Mappabangka (putra) yang akan mewarisi harta kekayaan ayahnya, yang ternyata berasal dari hasil kejahatan bersama komplotannya. Buku ini adalah salah satu warisan berharga dari khazanah sastra Indonesia, yang mana cetakan pertamanya terbit pada tahun 1935."