Menurunkan berat badan merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan niat dan dedikasi. Mencari informasi seputar cara menurunkan berat badan pun mendadak menjadi hobimu. Walau begitu, hati-hati terdapat 10 mitos seputar berat badan yang ternyata tak sesuai dengan faktanya. Yuk, cek!
“Diet soda lebih sehat dari soda biasa.”
Sobat Shopee pasti berpikir, diet soda lebih sehat dari soda biasa karena diet soda merupakan minuman berkarbonasi bebas kalori. Walau tidak membahayakan kesehatan tubuh, faktanya diet soda tidak lebih sehat dari minuman soda biasa karena pemanis buatan di dalamnya, seperti aspartame, suclarose, dan acesulfame-kalium justru memiliki rasa manis yang lebih kuat dibanding gula.
Pemanis buatan tersebut dapat merangsang bagian otak yang dapat membuatmu merasakan lapar. Jadi, walaupun diet soda bebas dari kalori, minuman ini justru dapat menambah nafsu makan.
“Lebih baik makan dengan porsi sedikit tapi sering.”
Katanya, makan lebih sedikit tapi sering lebih baik daripada makan besar sekaligus, karena membantu menstimulasi metabolisme.
Faktanya, sebuah penelitian dari University of Ottawa menemukan bahwa makan 3 kali sehari atau 6 kali sehari tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada proses penurunan berat badan. Yang penting bukan berapa kali kamu makan dalam sehari, tapi kualitas pada setiap makanan yang kamu konsumsi.
“Kardio dengan perut kosong membakar lebih banyak lemak.”
Sama seperti mobil, tubuhmu membutuhkan ‘bensin’ dalam bentuk energi untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk berolahraga. Saat latihan kardio, otot besar yang memberikanmu kekuatan bergantung pada energi tubuh yang dihasilkan oleh lemak dan karbohidrat.
Nah, pada saat perut kosong, tubuh akan mengambil lemak dan karbohidrat dari dalam aliran darah dan otot, bukan lemak pada sel-sel lemak. Selain dapat menjadi senjata makan tuan, kamu pun memiliki risiko hiperglikemi dan tingkat hidrasi rendah, yang memaksa tubuh untuk mengurangi intensitas latihan.
“Percuma olahraga kalau nggak berkeringat.”
Seperti yang sudah Sobat Shopee tahu, jumlah produksi keringat tiap orang berbeda-beda. Sedikit banyaknya keringat berhubungan dengan suhu, jenis aktivitas, dan tingkat hidrasi seseorang.
Patokan berat ringannya suatu aktivitas atau suatu olahraga bukanlah dari jumlah keringat yang dikeluarkan, akan tetapi dari intensitas aktivitas tersebut. Yuk, jangan hiraukan mitos tersebut dan tetap berolahraga!
“Kalau mau kurus dan berotot, ganti makanan dengan protein shake.”
Protein shake sering diandalkan beberapa orang untuk menyukseskan program penurunan berat badan. Caranya, protein shake dikonsumsi sebagai pengganti makanan lengkap yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun begitu, kamu harus berhati-hati apakah protein shake tersebut mengandung vitamin dan mineral yang cukup dan kandungan gula yang tak terlalu tinggi.
Selain itu, mengganti makanan seluruhnya dengan protein shake tidak dianjurkan karena protein shake tidak mengandung cukup serat dan fitonutrien seperti yang terkandung dalam buah atau sayur.
“Ada olahraga yang bisa merampingkan area tubuh tertentu.”
Bila ingin memiliki perut rata, banyak orang yang rajin melakukan sit up setiap harinya. Begitu pun mereka yang ingin memiliki paha dan bokong kencang, pasti rutin melakukan squat guna menguatkan bagian tersebut.
Sayangnya, bukan itu cara kerja otot. Otot tumbuh dan semakin kuat di bawah tumpukan lemak kita. Dan kita tidak bisa melakukan olahraga yang menarget area lemak tertentu. Jadi, ingin memiliki perut serata papan penggilasan? Kurangi persentase total lemak tubuh dengan gabungan antara diet yang sehat dan kombinasi olahraga yang baik.
“Makan lebih sedikit.”
Pernyataan ini ternyata hanya mitos Sobat Shopee! Bukannya mengurangi makan, yang kamu harus perhatikan adalah kalori makananmu.
Misalnya saja, kamu bisa membandingkan kalori satu bungkus kentang goreng dengan satu mangkuk salad. Kelihatannya lebih banyak salad kan? Tapi, faktanya kentang goreng mengandung kalori lebih banyak dan dapat menggagalkan program penurunan berat badanmu.
“Lakukan detoks kalau mau langsing.”
Nggak hanya mahal, detoks dengan jus ternyata mengandung level gula yang tinggi. Walau dapat menurunkan berat badan secara cepat, detoks juga dapat mengembalikan berat badan dalam kondisi awal dalam waktu yang tak kalah cepatnya.
Oleh karena itu, daripada melakukan diet secara ekstrim, lebih baik kamu fokus pada diet yang seimbang dan dengan selalu memperhatikan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
“Hindari mengonsumsi karbohidrat dan lemak.”
Faktanya, karbohidrat yang kompleks dan lemak baik bukanlah musuh bagi tubuh. Justru, keduanya dibutuhkan bila kamu ingin menurunkan berat badan.
Terdapat banyak makanan yang memiliki lemak baik, seperti alpukat, ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Walaupun begitu, hindari karbohidrat buruk seperti nasi dan roti.
“Jangan ngemil!”
Nah, kalo larangan yang satu ini pasti kamu sudah sering dengar dan meyakininya. Memang benar, ngemil bukan kebiasaan yang pas bila kamu ingin menurunkan berat badan. Apalagi bila kamu ngemil dalam kondisi yang nggak lapar.
Tapi, kalau kamu lapar dan belum ada waktu untuk makan besar, ngemil baik untuk menjaga metabolisme tubuh tetap tinggi. Mulai sekarang, kamu nggak perlu takut ngemil kalau fungsinya memang untuk mengganjal perut. Pilih camilan yang sehat dan rendah kalori ya!
Image: Unsplash
IA