Ketika si kecil sudah berangkat dan bertualang ke alam mimpi, tetapi ketika mom yakin bahwa ia akan terlelap selama berjam-jam ternyata ia mudah sekali untuk terbangun dari tidur lelapnya. Apakah mom pernah bertanya-tanya mengapa ia sangat mudah terjaga tidurnya?
Tidak perlu khawatir, karena sesungguhnya hal ini normal terjadi pada si kecil saat ia berusia 0-12 bulan. Kira-kira apa saja penyebab ia mudah terjaga dari tidurnya ya?
Jangankan si kecil, bahkan kita saja tidak akan tahan dengan suara bising, bukan? Nah, ini juga menjadi salah satu penyebab utama mengapa si kecil rentan terjaga dari tidurnya. Biasanya ia tidak akan langsung menangis, ia akan tersentak kaget dan terbangun. Maka dari itu, ada baiknya meletakkan si kecil yang telah tdur di tempat yang sepi dan tidak rentan dengan suara gaduh.
Saat si kecil lahir ke dunia, tentunya ia membutuhkan adaptasi terlebih dahulu dengan suhu di luar janin kandungan. Suhu di dalam janin kandungan mom itu sangat hangat, karenanya ketika ia lahir, ia akan mudah kedinginan karena kontrasnya udara di luar janin kandungan mom.
Refleks moro adalah suatu respond yang umum terjadi pada si kecil yang berusia 3-6 bulan. Refleks moro adalah sebuah gerakan spontan yang biasanya terjadi karena ia terkejut dan merasakan sesuatu yang aneh disekitarnya. Seperti misalnya ketika kita iseng menggenggam tangannya saat ia tertidur. Hal ini termasuk normal baginya, karena ini wujud dari adaptasinya terhadap dunia baru.
Ketika ingin menidurkan si kecil, pastinya mom akan menggendongnya agar ia tidak rewel. Tetapi ada baiknya mom juga memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk meletakkannya kembali di tempat tidur dan jangan sampai ia terkejut dan bangun.
Hal seperti ini yang tidak bisa dihindari, seperti si kecil digigit nyamuk atau serangga lainnya. Inilah yang dapat menyebabkan si kecil terjaga dan terbangun dari tidurnya. Selain itu, mom dapat menggunakan kelambu tidur sebagai salah satu solusi agar tidurnya si kecil bisa lebih lelap dari sebelumnya.
Image: Unsplash, Pexels
FM