Amiruddin, pria asal Sumatera Utara ini sedang menjadi perbincangan hangat warganet. Dikabarkan ia telah berjalan dari Sumatera Utara sampai ke Banyuwangi untuk mencari ibu kandungnya. Namun setelah sampai di Banyuwangi, Amiruddin mengaku bahwa ia tidak memiliki ibu kandung yang tinggal di Banyuwangi. Pengakuan ini langsung mendapat tanggapan dari warganet dan warga Banyuwangi.
Berikut ini fakta mencengangkan tentang kisah Amiruddin.
1/ Karena Sebuah Nazar
Ammiruddin berjalan dari Medan ke Banyuwangi untuk memenuhi nazarnya. Sebelumnya ia tidak bisa berjalan karena sakit. Setelah bisa berjalan, ia ingin jalan kaki dari Medan ke Banyuwangi. Ia mengaku akan menemui ibu kandungnya di Banyuwangi. Selama perjalanan ada banyak sekali relawan yang membantunya. Dia berjalan dari Medan ke Banyuwangi selama 2 bulan.
2/ Uang Bantuan Hingga Rp 74 Juta
Selama perjalanan, Amiruddin telah mendapat bantuan dari berbagai orang. Uang bantuan yang terkumpul mencapai Rp 74 juta. Sebenarnya ia tidak berniat untuk menerima sumbangan, tapi selama perjalanan, ada banyak orang yang membantu dan ditemani oleh para relawan. Uang tersebut telah disimpan di rekeningnya dan sebagian masih dibawa di dalam tas. Menurut Amiruddin, uang sumbangan itu akan digunakan untuk modal usaha.
3/ Kebenaran Perjalanan Dengan Berjalan Kaki
Setelah kebohongannya terungkap, banyak orang yang penasaran dengan perjalanan Amiruddin. Apakah benar berjalan kaki atau sempat naik kendaraan. Karena melihat perjalanan dari Medan hingga Banyuwangi membutuhkan waktu yang lama. Amiruddin memang tidak mampu menjawab tentang pertanyaan tersebut.
4/ Keberadaan Ibu Amiruddin
Awalnya Amiruddin mengaku bahwa ia ingin menemui ibunya yang berada di Banyuwangi. Namun ternyata ia tidak mempunyai keluarga sama sekali di banyuwangi. Ibu kandungnya tinggal bersama dia di Tanjung Beringin, Sumatera Utara. Ia memilih kota Banyuwangi, karena memiliki teman yang tinggal di Banyuwangi. Lebih tepatnya dekat dengan pelabuhan Ketapang.
5/ Pertemuan Dengan Walikota Probolinggo
Video perjalanan Amirruddin sempat viral di sosial media. Hal ini membuat Walikota Probolinggo ingin menyambut kedatangannya. Ia bertemu di Pondok Pesantren Riyadus Sholihin. Ia disambut dengan baik dan bertemu dengan beberapa warga Probolinggo.
6/ Akan Ada Penyambutan
Warga Desa Ketapang Banyuwangi, sebenarnya akan mengadakan acara penyambutan untuk Amiruddin. Karena sebelum sampai di Banyuwangi, video perjalanan Amiruddin sudah diketahui oleh warga Banyuwangi. Setelah ia mengaku tidak memiliki keluarga di Banyuwangi, acara penyambutan tersebut dibatalkan. Amiruddin cerita kronologi sebenarnya dengan Kepala Desa.
7/ Bebas dari Pidana
Banyak warga yang merasa marah dengan kebohongan yang dilakukan Amiruddin. Namun Kapolsek Kalipuro mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan Amiruddin tidak ada unsur pidana. Sehingga ia akan dibebaskan dari pidana. Bila ada warga yang merasakan dirugikan dalam bentuk materi, bisa melaporkan ke pihak yang berwajib.
8/ Bantuan Dinas Sosial
Setelah semua kebohongannya terbongkar, pihak relawan akan melepaskan Amiruddin. Perangkat desa Banyuwangi juga akan meminta bantuan dinas sosial, sehingga Amiruddin bisa kembali ke kampungnya dengan selamat. Relawan yang mengawalnya menyerahkan Amiruddin ke dinas sosial setempat.
Bagi penyumbang yang tidak terima dengan uang sumbangannya, bisa meminta kembali ke Amiruddin. Saat ini Amiruddin akan langsung kembali ke Medan untuk bertemu dengan keluarga aslinya.
Gunawan S. Hum