Puisi pendek merupakan bentuk puisi singkat namun memuat makna yang dalam. Meskipun terdiri dari beberapa baris saja, berbagai contoh puisi pendek sering kali mampu menyampaikan emosi, pemikiran, atau pengalaman dengan kekuatan yang luar biasa memikat.
Pada kesempatan kali ini, kamu akan diajak menjelajahi bermacam-macam contoh puisi pendek dengan berbagai tema yang berbeda.
Kapan Hari Puisi Nasional?
Sebelum kamu ditunjukkan bebrapa contoh puisi pendek, akan lebih baik jika mengenal karya sastra yang satu ini terlebih dahulu. Jika kamu penggemar karya sastra, termasuk puisi, tidak jarang jika kamu ingin mengetahui kapan hari karya sastra ini diperingati.
Menariknya, perayaan hari puisi di Indonesia terjadi dua kali dalam satu tahun. Yang pertama adalah pada 26 Juli, yaitu diperingati sebagai Hari Puisi Indonesia. Serta yang kedua adalah pada 28 April untuk memperingati Hari Puisi Nasional.
Baca Juga: 31 Puisi Hari Guru yang Bikin Hati Tersentuh
25 Contoh Puisi Pendek
Setelah lebih memahami sedikit tentang puisi pendek, selanjutnya kamu akan ditunjukkan beberapa contoh puisi pendek dengan berbagai tema. Mulai dari puisi untuk sahabat, puisi tentang alam atau lingkungan, sampai puisi untuk yang tersayang. Berikut adalah beberapa contoh puisi pendek yang mungkin bisa menjadi inspirasi.
1. Pagi yang Cerah
Pagi datang dengan sinar mentari,
Menyapamu dengan hangatnya cahaya.
Langit biru terbentang luas,
Menyambutmu dalam pelukan alam.
2. Rindu
Di malam yang sunyi,
Rindu memeluk erat hati.
Kehadiranmu seperti bayangan,
Yang tak pernah pergi dari pikiran.
3. Hujan
Tetes-tetes hujan menggema,
Menyirami bumi yang haus.
Dalam riuhnya deras air,
Kita menemukan ketenangan.
4. Senja
Senja datang dengan gemulai,
Menyapa kita dengan pesona.
Warna-warni langit berpadu,
Menyulam kisah indah di ufuk.
5. Sebuah Mimpi
Di malam yang sunyi,
Aku meniti langkah di dalam mimpi.
Terbang jauh ke tempat yang tak terjangkau,
Menjadi diri yang sejati dalam imajinasi.
6. Sepotong Senyum
Senyummu bagai sinar pagi,
Menerangi hari yang gelap.
Di balik kerumitan dunia,
Ada kehangatan dalam setiap senyummu.
7. Jalan Pulang
Di ujung jalan pulang,
Kita temukan ketenangan.
Langkah demi langkah,
Menyongsong kebahagiaan yang menanti.
8. Bintang Untuk Sahabat
Malam sepi ini menarikku untuk keluar dari rumah.
Kupandangi Langit malam yang bertaburkan Bintang
tak terhitung jumlahnya
Andai aku seorang bidadari
Kuterbangkan aku dan sahabatku ke langit ketujuh
Kuraih bintang-bintang terindah,
dan kupersembahkan untuk ia sahabatku
yang selalu menemaniku.
9. Aku Mencintaimu
Aku mampu bernarasi dan bercerita
Mampu berimaji dan mampu berpuisi
Menuangkan segala kata-kata di hati
Padamu aku sungguh mencintai
Luasnya benua kemudian tak seluas harapanku
Indahnya senja kemudian sama indahnya dengan puisiku
Aku lumpuh jika aku jadi kehilangan
Kehilangan segala urusan bait-bait
juga kehilangan cinta sepertimu
10. Menggapai Impian
Mengenal masa depan
Mengenal apa itu impian
Ya, di tempat ini aku banyak mengenal
Tempat yang biasa disebut sekolah
Di Sekolah
Aku tahu aksara
Aku tahu harapan
Dan aku tahu bagaimana perjuangan menggapai impian
11. Doa Ibu
Wahai ibu …
Doa terhebatmu
Tuntunanmu
Ketulusanmu
Kau berikan dengan segenap hatimu
Wahai ibu …
Sebab daya ingat itu
Luluh tangkal hatiku
Sampai tidak dapatku rasakan
Meredam jatuhnya butiran bening di pipiku
12. Ayahku Sayang
Ayah, cintaku akan tetap tecurah padamu
Kasih sayang yang telah kau beri
Tak akan pernah aku lupakan
Ayah, tutur katamu selalu ku dengar
Kebijaksanaanmu selalu kuingat
Aku mencintaimu ayah
13. Hidupku Penuh Warna
Bukit-bukit itu membiru dari jauh
Laut itu pun membiru dari jauh
Mereka terlihat sama
Walau sebenarnya berbeda
Keduanya indah
Keduanya memesona
Walau sebenarnya berbeda
Keduanya tak terpisah
14. Menyesal
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracuni hati
Miskin ilmu miskin harta
15. Di Koridor Sekolah
Apa kabar Kau yang di sana?
Tahukah kamu, bahwa Aku selalu tak percaya dengan semua ini
Setiap pulang sekolah aku kemudian selalu di sini
Karena di tempat ini, di koridor sekolah kita selalu bersama,
Bermain, dan tertawa
Meskipun ragamu entah dimana
Dan jiwamu telah melayang-melayang
Tapi dalam hati serta pikiranku masih ada kau, sahabat
16. Cahaya di Ujung Terowongan Hidup
Di ujung terowongan hidup yang panjang,
Cahaya memancar dengan sinar keemasan.
Terowongan yang kelam dan sunyi,
Seakan memberi panggung bagi keajaiban.
Langkah demi langkah, perjalanan panjang,
Membawa kita melalui gelap dan terang.
Cahaya di ujung terowongan adalah harapan,
Sebuah pesan untuk melanjutkan perjalanan.
Maka, bersama dengan bayang-bayang dan terang,
Kita menjelajahi terowongan hidup yang tak pernah mati.
17. Purnama di Jendela Hati
Purnama bersinar di jendela hati,
Seakan mengetuk pintu dengan lembut.
Cahayanya menyinari ruang terdalam,
Mengungkapkan rahasia yang tak terucap.
Purnama adalah penjaga malam,
Membawa ketenangan dalam keheningan.
Di dalam jendela hati, terdapat puisi,
Yang terukir dengan kerinduan dan kebijaksanaan.
18. Cerita Awan di Langit Biru
Awan berarak di langit biru,
Menyusun cerita yang tak terbatas.
Bentuknya yang berganti-ganti,
Seolah menari dalam tarian yang tak terduga.
Matahari menyembunyikan diri di balik awan,
Seakan menciptakan teka-teki tentang keberanian.
Cerita awan di langit biru adalah puisi,
Dalam gerak yang terukir di kanvas alam.
19. Misteri Gerbang Tua
Gerbang tua mengundang dengan misteri,
Seakan menjadi pintu menuju masa silam.
Pohon-pohon tua bertanya-tanya,
Mengenang kisah-kisah yang telah terlupakan.
Gerbang tua adalah jendela ke masa lalu,
Dalam logam yang berkarat dan kayu yang lapuk.
Setiap pahatan adalah huruf dalam puisi,
Yang mengajak kita memahami cerita yang tersimpan.
20. Cerita Sebatang Pohon di Lapangan Hijau
Sebatang pohon berdiri kokoh di lapangan hijau,
Cabangnya menari dalam irama angin.
Frima di dedaunan adalah puisi yang berkata,
Tentang kehidupan yang terus berlangsung.
Pohon itu menyimpan rahasia kehidupan,
Melalui musim panas dan musim hujan.
Akar-akarnya adalah bait dalam puisi,
Mengajarkan kita tentang ketahanan dan keabadian.
21. Panggung Bunga-Bunga di Taman Riang
Taman riang adalah panggung bunga-bunga,
Warna-warni menyanyikan lagu keindahan.
Kupu-kupu menari dalam serenade,
Seakan menggambarkan kisah asmara.
Bunga mawar adalah bintang panggung,
Memancarkan keharuman yang memikat.
Setiap kelopak adalah bait puisi,
Mengajarkan kita tentang keelokan dan kelembutan.
22. Sepi
Tersebab, Tak mungkin kita bersama
Maka aku selalu menuliskan syair-syair di hati
Dimanakah kehidupan dunia dapat diatur sesuai mauku
Lantas kamu dan aku menjadi kita
Hanya dapat memanggil ingatan untuk kemudian mengusir kesunyian
Tapi ia kemudian datang tak pernah sendirian
Selalu ia beserta kerinduan
Terbayang suatu hari tangan kita terkait
Terlelap-lelap bersama di bawah saku langit
Sepi ini kemudian selalu mengantarkanku padamu
23. Menyerah
Aku kini harus menyerah
Sudah kucoba bertahan namun tak kuasa
Karenanya Aku harus menyerah
Besar harapanku untuk dapat bertahan namun hati tak dapat juga menerima
Aku ini harus menyerah
Rasa sakit telah terlalu parah hingga membuat hatiku pecah dan bergelimang darah
Dan perasaanku menjadi porak-poranda
Aku menjadi harus menyerah
Kan kututup setiap lembar kisah serta mimpi-mimpi indah hidup ini
Cukup sudah sampai di sini,
aku menyerah.
24. Sembahyang Rindu
Bahkan ombak ini menolak membawa rinduku kepadamu
Bersama angin kemudian disembahyangkan diri
Mentakbirkan daun serta rumput
Melambai-lambai jauh padamu
Gelora doa serta dzikir ombak
Mentasbihkan ia pasir-pasir
Menghampar ia sepanjang waktu
Kini baru kupahami
Rindu bertahun ku wirid di angin-angin malam
Belum sampai padamu
Seperti juga ombak pulang balik ke tepian
Hanya deru zikirku yang menjadi lantang
Seperti pekik pungguk yang memanggil bulan
Tangisku menjadi mengeris lengang
Menunggu-nunggu kau datang
Seperti kemudian menangkap bayang
Di pancaran cahayaMu yang cerlang
25. Harmoni Dalam Senja
Senja menggenggam rona keemasan,
Seperti lukisan indah di langit.
Angin berbisik pelan,
Membawa cerita tentang cinta.Dedaunan berdansa dengan sinar,
Sungguh, alam merayakan kehidupan.
Di antara purnama yang gemilang,
Kita temukan kedamaian dalam hening.
Itu tadi contoh puisi pendek dengan berbagai tema yang mencoba menyampaikan perasaan dan pengalamannya dengan kata yang sederhana namun penuh makna. Semoga puisi-puisi tersebut bisa menginspirasi dan menggetarkan hati pembaca.
Baca Juga: 25 Contoh Puisi untuk Hari Pahlawan Nasional
Bagi kamu yang ingin mencari buku kumpulan puisi, kamu bisa dengan mudah membelinya di Shopee! Ada banyak buku puisi dengan dari berbagai penulis kenamaan seperti Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan masih banyak lagi. Jangan lupa untuk manfaatkan beragam promo yang tersedia seperti Bebas Ongkir, Cashback Setiap Hari dari Shopee Video, hingga diskon live shopping Shopee Live.
Di Shopee, kamu bisa menggunakan berbagai metode pembayaran, mulai dari ShopeePay, pay later, transfer bank, COD Cek Dulu, dan lainnya. Yuk, segera beli buku puisi favoritmu di Shopee dengan berbagai promo menariknya, jangan sampai kehabisan!