Perubahan lingkungan saat ini tidak hanya memberikan dampak terhadap pemanasan global, namun juga akan memengaruhi pola hidup virus serta bakteri penyebab penyakit. Evolusi akibat adaptasi terhadap lingkungan memicu perubahan transmisi penyakit pada binatang hingga dapat menjangkiti manusia. Cacar monyet merupakan salah satunya.
Seorang warga asal Nigeria dikonfirmasi positif mengalami cacar monyet saat tengah berkunjung ke Singapura pada awal bulan Mei hingga akhirnya dikarantina. Hal ini sontak menimbulkan ketakutan dan kewaspadaan, mengingat penyakit ini awalnya hanya ditemukan di daratan Afrika, dan dapat menular dengan mudah melalui kontak udara.
Cacar monyet (monkeypox) ditemukan pertama kali pada tahun 1970 di negara Kongo, dan pertama kali ditemukan di luar Afrika pada tahun 2003 di Amerika Serikat. Virus ini menyebar terutama di Afrika Tengah dan Aftika Barat.
Seperti penyakit cacar pada umumnya, cacar monyet disebabkan oleh virus Monkeypox (MPXV) yang merupakan bagian genus Orthopoxvirus.
Ada dua fase infeksi yang dapat dikenali bagi seseorang yang terkena cacar monyet, yaitu :
1. Fase invasi
Fase ini merupakan fase saat virus mulai masuk ke dalam tubuh. Kemudian sistem kekebalan tubuh mendeteksinya sebagai ancaman. Gejala yang dapat muncul pada fase ini berupa demam, pembesaran kelenjar getah bening di beberapa anggota tubuh, nyeri punggung atau nyeri otot, serta badan terasa lemas.
2. Fase munculnya tanda di kulit
Pada fase ini virus sudah menginfeksi tubuh dan akan menimbulkan gejala sekunder, yaitu ruam pada kulit. Ruam ini sama seperti cacar lainnya, awalnya akan bintik-bintik kemerahan hingga akhirnya berkembang lebih besar dan berisi air bening atau nanah. Kemudian ruam ini akan mengeras dengan sendirinya.
Virus ini dibawa oleh tikus dan primata, sehingga kita harus berhati-hati saat berinteraksi dengan kedua jenis hewan ini. Apalagi di saat kasus cacar monyet terdengar di sekitar kita.
Selain itu mengonsumsi daging yang terkontaminasi virus juga bisa menyebabkan kita terinfeksi cacar monyet juga, lho! Sehingga ada baiknya kita menjaga diri dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan memasak daging hingga matang, agar virus ataupun bakteri yang ada bisa hilang.
Fithriyyah