Ghosting merupakan salah satu istilah dalam sebuah hubungan yang cukup populer belakangan ini. Istilah ini mengacu pada perilaku buruk atau tidak menyenangkan dalam hubungan yang menimbulkan rasa sedih, sulit percaya, dan sebagainya.
Secara harfiah, ghosting berarti berbayang. Namun, dalam sebuah hubungan, ghosting diartikan menghilang tanpa kabar secara tiba-tiba. Selain itu, ada beberapa faktor atau tindakan yang dapat masuk kategori ghosting.
Lantas, apa itu ghosting dan dampaknya terhadap seseorang? Simak selengkapnya di sini!
Apa Itu Ghosting?
Melansir berbagai sumber, ghosting adalah keadaan saat seseorang menghilang atau memutuskan kontak tanpa penjelasan. Mulai dari pesan yang diabaikan, panggilan telepon yang tidak dijawab, dan lainnya.
Ternyata, ghosting tidak hanya terjadi dalam hubungan percintaan, tetapi juga dalam pertemanan. Ghoating juga lekat dengan harapan palsu.
Biasanya, ghosting terjadi pada seseorang yang sedang melakukan pendekatan dan sudah berkencan beberapa kali. Meskipun demikian, ghosting juga dapat terjadi pada pasangan yang telah lama menjalin hubungan.
Survei YouGov pada 2019 di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 30 persen responden pernah melakukan ghosting terhadap pasangan dan teman. Survey lainnya yang dilakukan oleh Elle US, 26 persen perempuan dan 36 persen laki-laki pernah melakukan ghosting dan di-ghosting.
Penyebab Ghosting
Ghosting dapat terjadi ketika seseorang belum siap menjalankan komitmen. Di sisi lain, seseorang yang melakukan ghosting tidak berani untuk mengakhiri hubungan secara langsung karena tidak menemukan kata-kata yang tepat.
Pelaku ghosting juga tidak mau terbuka dengan perasaannya. Misalnya, merasa ragu untuk meneruskan hubungan, cemburu, dan sebagainya. Sehingga, mereka melakukan ghosting untuk mengakhiri hubungan.
Efek yang Ditimbulkan
Ghosting merupakan salah satu cara terburuk untuk mengakhiri hubungan karena dapat menyebabkan masalah yang lebih besar di kemudian hari. Ghosting juga dapat menyebabkan kesedihan mendalam bagi seseorang yang di-ghosting.
Menghilangnya seseorang dari kehidupan secara tiba-tiba tanpa penjelasan tentu menimbulkan banyak tanya. Tidak jarang, seseorang yang di-ghosting merasa sedih, marah, bingung, hingga tidak percaya diri setelah di-ghosting.
Seseorang dapat menyalahkan dirinya sendiri dan bertanya mengapa hal tersebut terjadi. Padahal, tidak memiliki masalahnya sebelumnya. Ghosting juga dapat menimbulkan trauma untuk menjalin hubungan baru.
Cara Menghindari Ghosting
Agar terhindar dari ghosting, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan sebelum benar-benar menjalin hubungan dengan seseorang. Kamu bisa mengawasi tingkah lakunya daripada langsung percaya dengan kata-katanya.
Tidak ada salahnya untuk bahasa sedikit tentang tanggapannya terhadap masa depan. Lihatlah tanggapannya, apakah antusias atau malah khawatir dan mengalihkan pembicaraan?
Nah, sudah paham apa itu ghosting, Sobat Shopee? Sebaiknya, hindari melakukan hal ini jika ingin mengakhiri sebuah hubungan, ya, karena dapat berefek buruk terhadap seseorang yang di-ghosting.
Kalau Sobat Shopee pernah di-ghosting, kamu perlu tahu bahwa itu bukanlah salahmu. Untuk mengobati sedih yang kamu rasakan, kamu bisa menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga. Kamu juga dapat menghubungi profesional jika diperlukan.