Merawat si kecil memang banyak tantangannya terutama ketika ia mulai melakukan GTM (Gerakan Tutup Mulut). Anak jadi sama sekali tidak mau makan apapun yang Bunda sodorkan, kecuali makanan favoritnya seperti camilan, cokelat, dan susu.
Bunda pasti tahu bahwa makanan tersebut bukanlah pengganti makanan pokok anak yang baik. Kalau sudah begini biasanya Bunda akan pusing tujuh keliling. Tapi jangan sampai Bunda memarahi si kecil atau justru memberinya makan dengan paksa, ya. Hal ini justru menjadi pemicu trauma bagi anak.
Bunda mungkin akan kesal dengan sikap tutup mulut anak, namun cobalah untuk tetap tenang. Tariklah napas dalam dan hembuskan sebanyak mungkin. Nah, setelah itu Bunda bisa menerapkan beberapa cara di bawah ini agar anak berhenti dari GTM-nya.
Penyebab GTM bisa bermacam-macam, salah satunya si kecil bosan dengan rutinitasnya makan sendirian di kursi bayi atau disuapi. Coba deh memberinya makan di saat bersama seluruh anggota keluarga. Posisikan tempat duduk si kecil di tengah sehingga ia bisa melihat semua orang dengan jelas. Selain itu, berikan makanan yang bisa digenggam dengan tangannya sendiri (finger food).
Suasana makan yang ramai dan menyenangkan bisa memicu si kecil untuk ikut makan tanpa paksaan. Apalagi ia akan melihat orang lain menikmati makanannya dengan lahap, sehingga si kecil kemudian akan menirunya. Lagipula, cara ini bisa meningkatkan hubungan anak dengan seluruh anggota keluarga di rumah.
Si kecil menolak makan nasi dengan lauk pauknya? Bunda bisa memberikan makanan “one meal dish”, yaitu satu jenis makanan yang di dalamnya terkandung berbagai asupan nutrisi yang dibutuhkan. Misalnya, Bunda bisa membuatkan nugget ayam wortel untuk si kecil.
Caranya, cukup campurkan daging ayam yang dihaluskan, tepung, telur, parutan wortel, keju, dan sedikit bumbu halus. Lalu kukus selama beberapa menit, kemudian balurkan dengan putih telur serta tepung roti dan goreng hingga matang. Meski terlihat seperti camilan, tapi makanan ini sudah mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin dari sayurannya, lho.
Si kecil itu sama seperti orang biasa. Ada kalanya jenuh dengan menu rumahan dan suasana makan yang sama setiap hari. Coba Bunda usulkan kepada suami untuk mengajak si kecil makan di luar. Bunda bisa memilih restoran yang kids friendly dan terdapat menu yang cocok untuk anak-anak. Biasanya anak-anak akan tertarik dengan tempat dan hal-hal baru.
Jika cara di atas sudah dilakukan namun si kecil tetap menjalankan aksi GTM-nya, bisa jadi kesehatan mulut dan tenggorokannya terganggu, Bunda. Misalnya ada sariawan, radang tenggorokan, amandel, atau gusi yang bengkak sehingga setiap makanan yang dikunyah akan menimbulkan rasa nyeri dan trauma.
Bunda bisa meminta si kecil membuka mulutnya untuk melihat bagian rongga mulut serta tenggorokannya. Jika Bunda menemukan tenggorokan anak bengkak dan kemerahan, atau ada sesuatu yang mencurigakan, sebaiknya segera bawa ke dokter.
Sementara itu Bunda bisa memberinya air putih yang banyak. Jika nyeri pada mulut dan tenggorokan anak sudah reda, biasanya nafsu makannya akan kembali dengan sendirinya.
Enny Luthfiani
Parenting Tips