X

Apa Itu Quarter Life Crisis? Kenali Tanda dan Cara Menghadapinya!

Kamu berusia 20-an dan sering merasa galau, bingung, dan sulit menentukan tujuan hidup? Tenang, hal itu wajar dan normal dialami oleh semua orang. Hidup di fase ini memang memiliki tantangan tersendiri. 

Masa peralihan dari remaja menuju dewasa memang tidak bisa ditahan oleh waktu. Ekspektasi dan tanggung jawab yang dibebankan pun akan terasa lebih berat dari sebelumnya. Tak jarang itu memunculkan krisis dalam diri seseorang. 

Istilah ini disebut dengan Quarter Life Crisis (QLC), dimana seseorang yang berusia 18-30 tahun akan mengalami kekhawatiran akan ketidakpastian kehidupannya di masa mendatang. Umumnya meliputi masalah relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial. 

Maka dari itu, yang bisa kamu lakukan hanyalah mempersiapkan sebaik-baiknya masa dewasa tersebut. Salah satunya adalah dengan mengenali apa itu quarter life crisis dan bagaimana cara menghadapinya. 

Apa Itu Quarter Life Crisis?

Sumber Gambar: Amartha Blog

Quarter life crisis adalah suatu kondisi krisis diri yang biasa terjadi di kisaran usia 20 tahunan. Biasanya, orang yang berada dalam fase ini akan muncul kebingungan dan kebimbangan akan hidup. 

Seseorang yang sedang berada dalam fase ini cenderung akan merasa gagal, kehilangan motivasi hidup, kehilangan percaya diri, bahkan mereka cenderung akan menarik diri dari pergaulan. 

Penyebabnya pun beragam, mulai dari masalah percintaan, karier, keluarga, hingga finansial. Fase ini memang cukup sulit bagi sebagian orang, terlebih akan tuntutan untuk bersikap lebih dewasa dengan tanggung jawab yang besar kerap menjadi pemicunya. 

Tanda Seseorang Mengalami Quarter Life Crisis

Sumber Gambar: Pexels

Apakah kamu masih merasa bingung, kegelisahan yang kamu alami merupakan quarter life crisis atau kegelisahan biasa? Tidak perlu khawatir, ini dia tanda-tanda seseorang sedang mengalami quarter life crisis. 

1. Kehilangan Motivasi Hidup

Ciri-ciri yang paling sering dijumpai pada seseorang yang mengalami quarter life crisis adalah hilangnya motivasi dalam hidup. Misal, dari segi finansial kamu terbilang sudah cukup stabil.

Namun, kamu merasa rutinitas pekerjaan yang dilakukan tidak membuat bahagia. Entah karena kamu menjalaninya hanya karena ingin membahagiakan orang tua atau memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. 

2. Merasa Cemas dengan Masa Depan

Pada umumnya, setiap orang memiliki cita-cita atau impian di masa depan. Namun, untuk meraihnya proses yang akan dilewati pun tidaklah mudah. Hal ini juga bisa menjadi pemicu seseorang merasa khawatir akan masa depan. 

Contoh, kamu sedang pergi jalan-jalan bersama keluarga untuk melepas penat selama bekerja. Di sela-sela kegiatan itu, muncul pikiran tentang masa depan, seperti, bagaimana nanti kehidupan kamu setelah pensiun. 

3. Merasa Kalah “Lomba”

Pernahkah kamu melihat social media teman-temanmu yang lulus lebih dulu, sedangkan kamu masih memiliki kendala dalam menyelesaikan kuliah? 

Atau mungkin setelah lulus, pernahkah kamu melihat beberapa temanmu sudah mendapatkan pekerjaan, sementara kamu masih bingung mencarinya?

Perasaan “kalah” dan merasa “tertinggal” ini juga menjadi salah satu tanda kamu sedang mengalami quarter life crisis. Ditambah dengan selalu ingin memiliki tanggung jawab yang lebih atas orang lain. 

4. Semakin Menyadari Kelebihan dan Kekurangan Diri

Di fase quarter life crisis, seseorang cenderung merasa percaya diri dengan berbagai kelebihan yang ia punya. 

Namun, tidak bisa dipungkiri juga bahwa saat menyelesaikan tugas yang sulit, kamu akan semakin menyadari berbagai kekurangan yang kamu punya. 

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

Sumber Gambar: Pexels

Sebenarnya, wajar jika seseorang mengalami quarter life crisis. Akan tetapi, fase ini juga tidak boleh dianggap remeh, karena bila tidak dihadapi dengan bijak bisa berubah menjadi depresi.

Maka, untuk menghadapi quarter life crisi, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, antara lain:

1. Kenali Diri Sendiri

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa fase ini adalah kondisi dimana seseorang mengalami krisis identitas atau jati diri.

Oleh karena itu, fase ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk berkenalan lebih jauh dengan diri sendiri. 

Mulai mengenali apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan diri, apa yang ingin kamu capai dalam hidup, serta apakah kamu sudah melakukan pekerjaan yang sudah kamu sukai saat ini?

Dengan begitu, kamu akan bisa lebih paham hidup seperti apa yang akan kamu jalani kedepannya. Serta kamu juga bisa menentukan pilihan hidup tanpa bayang-bayang ekspektasi dari orang lain. 

2. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuang-buang waktu serta justru akan membuatmu semakin khawatir.

Alih-alih memikirkan kehidupan orang lain, cobalah untuk cari tahu apa yang sebenarnya kamu inginkan dalam hidup. 

Fokus saja dengan apa dan bagaimana kamu bisa melewati satu hari dengan sebaik-baiknya. Yakinlah bahwa kamu akan mengetahui keinginan dan tujuanmu secara perlahan dan pasti. 

3. Temukan Orang yang Bisa Mendukung Kamu

Berada di sekeliling orang-orang yang bisa mendukung impian kamu juga bisa menjadi salah satu cara untuk menghadapi quarter life crisis. Pasalnya, orang-orang tersebut akan membuatmu semakin terpacu untuk kembali mendapatkan motivasi hidup. 

Mulailah dengan mencari orang-orang yang memiliki minat yang sama denganmu atau yang bisa menginspirasimu untuk menjadi lebih baik. Dengan begitu, kamu tidak akan merasa sendiri saat berjuang menjalani hidup. 

4. Ubah Keraguan Menjadi Tindakan

Saat sedang bingung akan suatu hal dalam hidup, jadikan itu kesempatan untuk menemukan tujuan baru. Mengisi hari-hari kamu dengan hal positif dan produktif untuk menemukan jawaban atas keraguan kamu. 

Misal, kamu merasa tidak cocok dengan suatu pekerjaan. Di samping tetap menjalankan tanggung jawab, kamu juga bisa mulai mengisi waktu luang dengan relaksasi, menambah wawasan, mencari kelas online, atau mengobrol dengan teman untuk mendapatkan solusi. 

5. Batasi Penggunaan Media Sosial

Penggunaan media sosial sering menjadi penyebab seseorang merasa insecure alias kurang berharga. Sebab, terlalu sering membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain yang terlihat di sosial media. 

Maka dari itu, cobalah untuk mulai membatasi penggunaan media sosial dan fokus menjalani rutinitas hidup. Selain itu, cara ini juga bisa turut berperan menjaga kesehatan mental kamu, lho. 


Quarter life crisis memang bisa menyerang siapa saja dan masalah dalam hidup adalah sesuatu yang sangatlah wajar.

Mungkin memang tidak mudah saat menghadapinya, tantangan yang dirasakan pun berbeda-beda. Namun, percayalah bahwa kamu lebih kuat dari apa yang kamu bayangkan. 

Selain memperhatikan kebutuhan jiwa, jangan lupa juga untuk merawat diri, olahraga, dan mengonsumsi makanan bergizi.

Semoga kamu yang membaca ini bisa membantu kamu untuk lebih semangat menghadapi hidup ya, Sobat Shopee! 

Categories: Fun ReadNews & Lifestyle
Tags: apa itu quarter life crisisFeaturedfun readquarter life crisisself development