Sebagai pembaca setia Inspirasi Shopee, pastinya kamu tahu dong bahwa kamu bisa membagikan ceritamu dengan Shopee lewat artikel dan diajukan untuk akhirnya dipublikasikan? Bukan hanya sekedar untaian kata yang saling berjajar, artikel yang kamu buat haruslah sarat akan informasi dan juga menarik untuk dibaca.
Sering kali sudah menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis artikel namun ternyata artikel yang telah dibuat tak diterima? Jangan berkecil hati dulu, tak ada salahnya lho mencoba lagi. Sebagai bahan introspeksi untuk meningkatkan kualitas tulisanmu, berikut ini ada 5 hal yang bisa jadi alasan mengapa artikelmu ditolak.
Untuk menarik perhatian pembaca, ada baiknya untuk mencermati pilihan topik yang akan dituangkan ke dalam sebuah artikel. Cobalah kurasi terlebih dahulu topik yang sedang ‘happening’ dan jadi pembicaraan banyak orang. Disadari atau tidak, memilih topik yang sedang ‘happening’ merupakan salah satu kunci alternatif untuk mengambil perhatian para calon pembaca lho.
Ketika menyusun sebuah artikel, pastikan selalu bahwa laju kalimat yang kamu tuangkan dalam sebuah artikel beraturan. Jika kamu merasa ‘buta’ akan alur, kamu bisa terlebih dahulu membuat sebuah kerangka artikel berupa inti dari masing-masing paragraf yang hendak dituangkan dalam sebuah artikel. Selain itu, kamu juga bisa membuat daftar pertanyaan berdasarkan 5W+1H (‘what’, ‘when’, ‘why’, ‘where’, ‘who’, dan ‘how’), sehingga artikelmu tersebut dapat memberikan informasi secara konkret.
Apalah arti sebuah artikel bertopik menarik tanpa kehadiran tanda baca yang tepat serta penulisan yang sesuai EYD? Agar para pembaca dapat menyerap informasi dan maksud dari sebuah artikel dengan baik, susunan kata yang beraturan dan tanda baca yang sesuai dengan penempatannya sangatlah krusial. Tanpa kehadiran kedua hal tersebut, artikel pun bisa jadi tak karuan, dan lebih parahnya lagi, jadi tak bisa dibaca.
Nyatanya, atribut visual juga tak kalah pentingnya dari untaian kata yang sempurna. Agar sebuah artikel dapat lebih menstimulasi pembacanya, kehadiran foto atau ilustrasi yang mendukung sangatlah diperlukan. Tidak harus banyak, satu saja cukup kok!
Last but not least, satu hal yang paling tidak bisa ditolerir dari sebuah artikel adalah plagiarisme. Memang benar untuk menulis terkadang dibutuhkan referensi, tapi menyalin tulisan secara totalitas merupakan tindak yang sangat dilarang. Meski terkesan sepele, hal tersebut sama saja dengan perbuatan mencuri lho.
Image: Unsplash
WN