Apa pun makanannya, mulai dari salad hingga yang hangat berkuah, minyak untuk keperluan memasak atau cooking oil tidak pernah lepas perannya dalam masakan. Minyak berperan sebagai penambah aroma rasa, maupun mengubah makanan menjadi lebih lembut atau lebih renyah jika kena panas. Kini, di pasaran makin banyak jenis minyak baru. Apa saja?
Minyak Flaxseed
Minyak flaxseed sarat omega-3, dengan cita rasa nutty dan sedikit manis. Minyak flaxseed rentan suhu panas dan bila teroksidasi akan beraroma tengik. Simpan di kulkas agar umur simpannya lebih panjang.
Minyak Rice Bran
Diperoleh dari ekstraksi kulit ari beras, dan populer di dapur Jepang, Bangladesh, India, Tiongkok, dan Vietnam. Bila dibandingkan dengan minyak zaitun, minyak rice bran mengandung lebih banyak vitamin E, umur simpannya lebih panjang dan tidak mudah rusak.
Minyak Walnut
Ada dua tipe minyak walnut, cold-pressed dan refined. Jenis cold-pressed diolah dari kacang kering yang dilumatkan. Rasa kacangnya lebih pekat. Sementara jenis refined, kacang yang telah diperas akan dipanaskan supaya ‘dagingnya’ lebih banyak mengeluarkan minyak. Keduanya memiliki umur simpan 6-12 bulan.
Minyak Avokad
Minyak avokad diperoleh dari perasan buah avokad kering. Dalam masakan, minyak avokad mampu meningkatkan kandungan nutrisi, seperti karotenoid. Karena kaya vitamin E dan mudah menyerap ke dalam kulit, minyak avokad juga populer digunakan sebagai bahan kosmetik.
Image: Pixabay
IA