Golden age adalah masa keemasan yang tidak boleh Bunda lewatkan. Sebab, pada periode ini anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Selain berjalan, kemampuan berbicara anak menjadi milestone atau tahapan tumbuh kembang yang perlu Bunda perhatikan. Yuk, kenali tanda speech delay pada anak berikut, supaya Ayah dan Bunda dapat melakukan pencegahan dan penanganan sedini mungkin.
Anak jarang bersuara
Memasuki usia 9 bulan, anak umumnya sudah dapat mengeluarkan suara seperti “mama” atau “papa. Namun, saat si kecil tidak bersuara bahkan di usia 1 tahun, Bunda patut curiga. Bisa jadi itu adalah tanda anak terlambat bicara. Bahkan, tanda speech delay ini sudah bisa dideteksi sejak dini, ketika anak tidak melakukan cooing atau mengoceh di usianya yang ke-2 bulan.
Tidak mengenali namanya
Bunda, seharusnya anak berusia 6-12 bulan akan menoleh ketika dipanggil namanya. Ia pun dapat mengungkapkan perasaannya dengan membuat berbagai macam suara atau ekspresi wajah. Anak akan tertawa saat senang dan menggerutu saat dirinya kesal. Waspadai saat anak tidak menunjukkan banyak ekspresi wajah ya, Bun.
Tidak mengerti gerakan tubuh
Walaupun belum bisa berbicara, umumnya si kecil akan memahami gerakan tubuh atau gestur yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Misalnya gerakan mengacungkan jari untuk menunjuk suatu benda. Kelak, anak akan melakukan hal yang sama untuk menunjuk benda yang diinginkannya. Jika si kecil belum mengerti gerakan tangan sederhana, Bunda harus waspada akan kemungkinan masalah speech delay ini.
Sulit meniru suara
Selain meniru gestur, anak akan berbicara dengan mengikuti kata yang sering didengarnya, terutama untuk kata seperti “baju” dan “susu”. Jika si kecil dapat mengikuti kata yang Ayah dan Bunda ucapkan, maka tidak ada masalah pada tumbuh kembangnya. Sebaliknya, jika anak mengalami kesulitan, ada kemungkinan anak tidak mengerti cara mengucap kata tersebut dari mulutnya.
Sulit mengikuti perintah sederhana
Bun, anak usia 1 tahun seharusnya sudah bisa mengerti dan mengikuti perintah sederhana. Misalnya perintah untuk mengambilkan botol atau gelas. Nggak hanya itu, di rentang usianya ini, anak sudah mengerti bagian dari tubuhnya. Sehingga ia dapat menunjuk hidung atau anggota tubuh yang lain saat diminta. Hal ini bisa menjadi patokan untuk mendeteksi apakah anak mengalami masalah speech delay atau tidak.
Bunda, jika anak menunjukkan tanda speech delay seperti di atas, segera konsultasikan dengan pakar. Supaya masalah ini segera tertangani dan anak dapat tumbuh dengan optimal. Ayah dan Bunda juga bisa melakukan kegiatan di rumah untuk menstimulasi kemampuan bicara anak, misalnya dengan kegiatan menyanyi atau mendongeng.
Kunjungi halaman Shopee Moms Club untuk baca informasi tumbuh kembang anak lainnya, Bunda. Jika ingin berbelanja, akses saja #ShopeeDariRumah.