Jika kamu pernah merasakan nyeri pada bagian sendi ditambah dengan demam, ini biasa disebut banyak orang sebagai flu tulang. Namun, dalam dunia medis, ini biasa disebut sebagai penyakit chikungunya atau osteomielitis. Kenapa sih kedua penyakit itu sering disebut flu tulang? Kenali kedua penyakit berikut.
Apa itu Chikungunya?
Chikungunya adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang menyebabkan demam tiba-tiba dan nyeri sendi yang parah. Tanda dan gejala lainnya termasuk kelelahan, nyeri otot, sakit kepala dan ruam merah pada kulit. Tanda dan gejala chikungunya biasanya muncul dalam waktu dua sampai tujuh hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi.
Tidak ada vaksin untuk mencegah demam chikungunya, dan tidak ada pengobatan antivirus yang efektif. Namun, penyakit ini jarang menyebabkan komplikasi serius. Kamu bisa sembuh dari flu tulang ini dengan istirahat, dan minum obat-obatan untuk meredakan nyeri sendi dan demam.
Chikungunya pertama kali ditemukan di Afrika, Asia, Eropa, dan pulau-pulau di Samudra Hindia dan Pasifik. Kasus chikungunya pertama ditemukan di Amerika terjadi pada tahun 2013, di pulau-pulau di Karibia. Sejak itu, lebih dari 1,7 juta kasus chikungunya telah dilaporkan di kepulauan Karibia, di negara-negara Amerika Latin dan di Amerika Serikat. Kanada dan Meksiko juga telah melaporkan kasus yang serupa.
Kebanyakan orang pulih dari flu tulang dalam 3 sampai 10 hari. Bagi sebagian orang, nyeri sendi dapat berlanjut selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Kematian akibat komplikasi chikungunya sangat jarang, tetapi virus terkadang menyebabkan masalah yang parah, kebanyakan pada orang dewasa yang lebih tua dengan penyakit kronis lainnya. Orang yang telah terinfeksi sekali kemungkinan besar akan terlindungi dari infeksi di masa depan.
Cara Mencegah Chikungunya
Jika kamu sedang atau ingin bepergian ke daerah yang mungkin ada banyak nyamuk, kamu harus melakukan tindakan pencegahan. Karena chikungunya tidak menular dari manusia ke manusia, tindakan pencegahan difokuskan pada perlindungan dari nyamuk yang terinfeksi. Kamu bisa melakukan hal-hal seperti:
- Gunakan obat nyamuk
- Kenakan baju lengan panjang dan celana panjang,
- Tetap berada di dalam ruangan atau di tempat tertutup bila memungkinkan.
Kamu tentu bisa mengurangi jumlah nyamuk yang berkembang biak di sekitar rumah kamu dengan melakukan beberapa tindakan sederhana meliputi:
- Mengosongkan air dari wadah, seperti cawan di bawah pot tanaman, vas, ember, dan talang hujan
- Menutupi wadah air yang tidak dapat dikosongkan, seperti tangki atau waduk yang menyediakan air rumah tangga
- Menyimpan sampah dalam kantong plastik tertutup dan wadah tertutup lainnya
Apa itu Osteomielitis?
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang. Infeksi dapat mencapai tulang dengan melakukan perjalanan melalui aliran darah atau menyebar dari jaringan terdekat. Infeksi juga dapat dimulai pada tulang itu sendiri jika suatu cedera membuat tulang terkena kuman.
Perokok dan orang dengan kondisi kesehatan kronis, seperti diabetes atau gagal ginjal, lebih berisiko terkena osteomielitis. Orang yang menderita diabetes dapat mengembangkan osteomielitis di kaki mereka jika mereka memiliki luka terbuka atau luka yang berkembang pada kulit kaki.
Meskipun sempat dianggap tidak dapat disembuhkan, osteomielitis sekarang dapat diobati. Kebanyakan orang membutuhkan pembedahan atau operasi untuk mengangkat area tulang yang telah mati.
Tanda dan gejala osteomielitis hampir sama seperti flu tulang pada umumnya yang meliputi:
- Demam
- Pembengkakan, kehangatan dan kemerahan di area infeksi
- Nyeri di area infeksi
- Kelelahan
Sebagian besar kasus osteomielitis disebabkan oleh bakteri staphylococcus, jenis kuman yang biasa ditemukan di kulit atau di hidung, bahkan ini juga dapat ditemukan pada orang yang sehat.
Kuman dapat masuk ke tulang dengan berbagai cara, antara lain:
- Aliran darah. Kuman di bagian lain dari tubuh misalnya, di paru-paru akibat pneumonia atau di kandung kemih dari infeksi saluran kemih. Dari bagian tubuh tersebut, kuman dapat melakukan perjalanan melalui aliran darah ke tempat yang lemah di tulang.
- Cedera. Luka tusukan yang parah dapat membawa kuman jauh ke dalam tubuh kamu. Jika cedera seperti itu terinfeksi, kuman dapat menyebar ke tulang terdekat. Kuman juga dapat masuk ke dalam tubuh jika kamu mengalami patah tulang yang sangat parah sehingga sebagian mencuat melalui kulit.
- Operasi. Kontaminasi langsung dengan kuman dapat terjadi selama operasi seperti mengganti sendi atau memperbaiki patah tulang.
Jika kamu telah diberitahu bahwa kamu beresiko terkena infeksi, bicarakan dengan dokter kamu tentang cara-cara untuk mencegah terjadinya infeksi. Mengurangi risiko infeksi juga akan membantu mengurangi risiko terkena osteomielitis.
Secara umum, lakukan tindakan pencegahan untuk menghindari luka, goresan, cakaran atau gigitan hewan, yang memberikan akses mudah bagi kuman yang masuk ke tubuh kamu. Jika kamu atau anak mengalami cedera ringan, segera bersihkan area tersebut dan balut dengan perban bersih.
Pilihan Obat untuk Mengatasi Flu Tulang
Untuk mengobati gejala flu tulang, kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa penyakit atau kondisi medis yang menyebabkan flu tulang yang dialami. Oleh karena itu, jika kamu merasakan gejala-gejala yang menyerupai kondisi yang sudah disebutkan sebelumnya, sebaiknya periksa ke dokter sesegera mungkin.
Dokter dapat mendiagnosis apa penyebab nyeri sendi yang kamu rasakan, serta memberikan pengobatan yang sesuai. Obat-obatan yang diberikan dokter mungkin akan berbeda-beda, tergantung penyebab penyakit di balik flu tulang tersebut.
Berikut adalah beberapa obat-obatan yang biasa diberikan dokter untuk meredakan flu tulang:
1. Paracetamol
Paracetamol adalah obat yang paling sering digunakan untuk menurunkan demam serta meredakan nyeri akibat peradangan atau infeksi, termasuk nyeri sendi. Obat ini bisa didapatkan dengan resep dokter atau dibeli di apotek secara bebas.
2. Ibuprofen
Selain paracetamol, kamu juga bisa meredakan flu tulang dengan ibuprofen. Kamu bisa membeli obat ini di apotek dengan atau tanpa resep dokter.
Perlu dicatat bahwa, ibuprofen tidak boleh dikonsumsi oleh pasien penderita demam berdarah. Karena, obat-obatan NSAID seperti ibuprofen berisiko menimbulkan perdarahan, yang justru akan memperburuk kondisi pasien demam berdarah.
3. Naproxen
Untuk mengurangi peradangan pada sendi dan tulang, yang biasa ditemukan pada penyakit rheumatoid arthritis atau osteomielitis, dokter biasanya akan meresepkan naproxen. Naproxen adalah obat golongan NSAID yang bisa membantu mengatasi inflamasi alias peradangan.
Namun, obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, atau masalah jantung. Jadi, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
4. Antibiotik
Pada kondisi flu tulang yang berkaitan dengan infeksi bakteri, seperti osteomielitis, kamu mungkin akan diberikan pengobatan dengan antibiotik.
Sebelum menentukan antibiotik jenis apa yang akan diberikan, dokter perlu mengetahui terlebih dahulu jenis bakteri yang menginfeksi tubuh. Jadi, kemungkinan kamu perlu menjalani pemeriksaan tambahan.
Cegah Gejala Flu Tulang dengan Shopee!
Kalau Sobat Shopee belum merasa cukup mendapatkan vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan tubuh, tak ada salahnya mengonsumsi suplemen demi proteksi diri yang optimal. Kamu bisa mengkonsumsi suplemen seperti Redoxon yang mengandung vitamin C+Zinc bisa menjadi pilihan yang baik untuk menjaga daya tubuh tetap kuat dan tentu akan mencegah gejala flu tulang!
Namun, jika kamu memilih untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang sehat, kamu tak perlu khawatir! Kini, kamu bisa mendapatkan berbagai vitamin dan mineral untuk kesehatan tubuh dengan mengkonsumsi buah dan sayur di Shopee Segar.
Jangan khawatir untuk harganya! Kamu bisa mendapatkan berbagai promo menarik di dalamnya. Mulai dari gratis ongkir, cashback 80%, hingga diskon besar setiap harinya.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan mengkonsumsi buah dan sayur di Shopee!
