Buat yang mau mengganti puasa Ramadhan, yuk cari tahu hari apa saja yang dilarang untuk mengganti puasa. Di bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa. Namun, terkadang ada situasi yang membuat seseorang tidak dapat berpuasa dan harus menggantinya di hari lain. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa ada beberapa hari tertentu yang dilarang untuk digunakan mengganti puasa Ramadhan? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Baca Juga: Jelaskan Macam-Macam Puasa Sunnah Beserta Keutamaannya
Dalam praktik ibadah puasa Ramadhan, ada keadaan tertentu yang memungkinkan seseorang untuk tidak berpuasa dan kemudian menggantinya di hari lain. Hal ini disebut dengan qadha puasa. Namun, dalam hukum Islam, terdapat beberapa hari tertentu di mana umat Islam tidak diperbolehkan untuk melakukan qadha puasa Ramadhan.
Hari-hari yang secara khusus dilarang untuk digunakan sebagai penggantian puasa Ramadhan adalah hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha, serta hari-hari Tasyrik yang berturut-turut setelah Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Idul Fitri, yang jatuh pada tanggal 1 Syawal, adalah hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, sehingga umat Islam dianjurkan untuk tidak berpuasa dan merayakannya. Sementara itu, Idul Adha dan hari-hari Tasyrik dianggap sebagai masa untuk berbuka dan merayakan ibadah haji, serta pelaksanaan qurban.
Alasan di balik larangan mengganti puasa di hari-hari tersebut terutama berkaitan dengan menghormati kekhususan dan kegembiraan yang melekat pada hari-hari tersebut dalam tradisi Islam. Hal ini sesuai dengan beberapa hadis, seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Janganlah kalian berpuasa pada hari-hari ini (hari tasyrik), karena ini adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah”.
Selain itu, ada juga hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, yaitu Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir”.
Mengganti puasa Ramadhan, atau yang dikenal dengan istilah “qadha” merupakan kewajiban bagi mereka yang tidak dapat melaksanakan puasa Ramadhan pada waktunya, misalnya karena sakit atau perjalanan. Setelah alasan yang membolehkan mereka untuk tidak berpuasa sudah tidak ada lagi, mereka wajib mengganti hari-hari puasa yang ditinggalkan tersebut.
Berikut beberapa cara mengganti puasa yang telah kami rangkum:
Niat memainkan peran penting dalam setiap ibadah dalam Islam, termasuk saat mengganti puasa Ramadhan (qadha). Niat dalam konteks qadha puasa adalah tekad dalam hati untuk menjalankan puasa pengganti pada hari tertentu sebagai ganti dari puasa Ramadhan yang terlewat. Niat ini harus dilakukan dengan kesadaran penuh dan keikhlasan, mengingat bahwa niat adalah fondasi yang menentukan keabsahan dan penerimaan puasa di sisi Allah SWT.
Niat untuk qadha puasa harus dilakukan sebelum waktu imsak, yaitu sebelum fajar menyingsing. Seseorang harus menetapkan niatnya di malam hari sebelum tidur, atau paling lambat sebelum waktu subuh tiba. Niat bisa diucapkan dalam hati, tanpa perlu diucapkan secara lisan.
Waktu merupakan aspek krusial dalam pelaksanaan qadha puasa. Seorang Muslim yang memiliki kewajiban mengganti puasa Ramadhan dapat melakukannya kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tertentu yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu seperti hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari Tasyrik. Kebebasan dalam menentukan waktu ini memberikan fleksibilitas bagi umat Islam untuk mengatur qadha puasa sesuai dengan kondisi dan kemampuannya.
Meskipun waktu untuk mengganti puasa cukup fleksibel, disarankan untuk tidak menunda-nunda pelaksanaan qadha puasa tanpa alasan yang kuat. Idealnya, qadha puasa dilakukan sebelum datangnya Ramadhan berikutnya. Menunda-nunda qadha puasa tanpa alasan yang berarti dapat menyebabkan kumulasi hutang puasa, yang mungkin menjadi beban bagi individu di masa depan. Oleh karena itu, merencanakan dan mengatur waktu penggantian puasa sesegera mungkin setelah Ramadhan adalah tindakan yang bijak dan bertanggung jawab.
Secara teoritis, seseorang bisa saja melakukan qadha puasa Ramadhan setiap hari, selama hari-hari tersebut tidak termasuk dalam hari yang dilarang untuk puasa. Namun, praktik ini harus disesuaikan dengan kemampuan fisik dan kesehatan seseorang. Jika seseorang merasa kuat dan mampu untuk berpuasa setiap hari, maka hal itu diperbolehkan. Tetapi jika kondisi fisik tidak mendukung, sebaiknya qadha dilakukan secara bertahap dan tidak perlu dipaksakan setiap hari.
Dalam Islam, mengganti puasa Ramadhan yang terlewat (qadha) adalah kewajiban bagi mereka yang tidak dapat berpuasa pada waktunya. Proses ini melibatkan beberapa aspek penting, termasuk niat yang harus ditetapkan sebelum fajar dan penentuan waktu yang fleksibel sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tertentu seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari Tasyrik. Meskipun waktu untuk qadha puasa cukup fleksibel, disarankan agar umat Islam tidak menunda-nunda pelaksanaan qadha puasa tanpa alasan yang kuat.
Baca Juga: 10 Menu Buka Puasa Irit, Ampuh Mengusir Rasa Lapar dan Dahaga
Untuk semakin memaksimalkan ibadah berpuasa kamu, yuk, lengkapi semua kebutuhan dengan membelinya di Shopee! Manfaatkan promo spesial dari Shopee seperti bebas ongkir.
Ditambah lagi, Shopee Live kini hadir dengan promo Diskon Murah 2X Sehari di jam 12 siang dan 8 malam. Dapatkan potongan harga paling menggiurkan di fitur live shopping di Shopee tersebut!
Maksimalkan juga berbagai metode pembayaran yang tersedia untuk mempermudah dan memaksimalkan pengalaman berbelanja. Seperti transfer bank, ShopeePay, hingga COD Cash On Delivery. Apalagi, kini ada fitur COD Cek Dulu.
Dengan menggunakan COD Cek Dulu, kamu bisa membuka paket terlebih dahulu sebelum membayar kepada kurir. Jadi barang pesanan bisa kamu pastikan dulu kesesuaiannya sebelum membayar. Aman banget kan? Manfaatkan semua promonya ya, Sobat Shopee!
Fun Read