Mempelajari fotografi memang terkesan sulit, terutama ketika kamu bertemu dengan jargon-jargon teknis yang membuat diri kebingungan dan clueleless.
Oleh karena itu, sebelum akhirnya masuk ke dalam deretan teori tentang fotografi, ada baiknya untuk terlebih dahulu mengenal istilah-istilah dasar yang sering digunakan dalam praktek fotografi.
Nah, agar kamu nggak awkward ketika berhadapan dengan sang kamera nanti, yuk coba kenalan dengan 6 istilah dasar fotografi berikut ini.
Aperture merupakan istilah fotografi umum pertama yang harus kamu pelajari. Sederhananya, aperture merupakan ukuran bukaan di lensa. Cobalah anggap aperture sebagai sebuah jendela — jendela dengan bukaan yang lebar akan lebih banyak dimasuki oleh cahaya. Sebaliknya, jendela dengan bukaan kecil akan mendapat lebih sedikit cahaya.
Aperture yang terbuka lebar akan membuat foto lebih banyak terpapar cahaya, dan menghasilkan foto yang lebih cerah. Sementara aperture yang lebih kecil memungkinkan cahaya masuk secara lebih sedikit.
Aperture biasanya diukur dengan istilah f-stop. Semakin kecil angka pada f-stop, misalnya F / 1.8, semakin besarlah bukaan pada aperture. Sebaliknya, jika angka f-stop makin tinggi, sebagai contoh F / 22, maka aperture akan terbuka lebih sempit.
Aperture merupakaan salah satu dari tiga pengaturan kamera yang menentukan seberapa terang atau gelapnya sebuah foto. Tak hanya itu, aperture juga memengaruhi seberapa banyak titik fokus pada sebuah foto. Bukaan aperture yang lebar akan menghasilkan latar belakang foto yang lembut dan terkesan blurry, dan bukaan yang sempit akan membuat foto terlihat lebih tajam.
ISO menentukan seberapa sensitif kamera terhadap cahaya. Sebagai contoh, ISO 100 berarti kamera tidak terlalu sensitif akan cahaya — cocok untuk memotret di siang hari. Sedangkan ISO 3200 berarti kamera sangat sensitif akan cahaya, sehingga akan sangat berguna dalam keadaan cahaya minim.
Namun perlu diperhatikan, semakin tinggi ISO, maka foto yang dihasilkan akan terlihat grainy dan kurang detail. Oleh karena itu, untuk hasil yang maksimal, seimbangkanlah selalu ISO dengan aperture serta kecepatan rana (shutter speed
) untuk mendapatkana pencahayaan yang tepat.
Fokus merupakan sebuah titik dimana sebuah objek menjadi sorotan utama dalam sebuah foto. Seperti ketika melihat dengan mata; saat mata terfokus pada suatu objek, maka objek yang jauh akan menjadi latar yang tampak buram.
Dalam mata fotografi, suatu objek yang menjadi titik fokus pun akan terlihat lebih tajam, sedangkan yang berada di luar fokus akan terkesan buram.
Depth of field merupakan bagian yang tampak tajam (tidak buram) dan jelas, yang berada dalam jangkauan tertentu pada sebuah frame. Hal ini juga biasanya disebut dengan istilah ruang tajam.
White balance menunjukkan perbedaan yang menarik antara sebuah kamera dan sepasang mata manusia. Mata manusia terhubung langsung dengan stimulus yang memiliki inti pada otak.
Bila mata melihat benda berwarna putih, otak sebenarnya menafsirkan isyarat pencahayaan di sekitar dan memberi sinyal bahwa benda itu berwarna putih dengan cepat. Jika benda itu berada di bawah cahaya biru, warnanya akan benar-benar biru, tapi otak mengkompensasi perbedaan warna, sehingga mata akan melihatnya sebagai warna putih.
Tafsir warna otomatis yang diberikan oleh otak sayangnya tak dapat diaplikasikan dalam kamera. Namun begitu, kamera biasanya dibekali dengan fitur white balance yang dapat diatur sesuka hati untuk menciptakan suatu warna pada foto.
Images: Miss Massaro, Unsplash
Gadget & Electronics