Banyak hal yang Bunda harus pelajari saat si kecil datang ke dunia, mulai dari memahami arti tangisannya hingga siasat-siasat untuk menidurkannya dengan tenang. Pastinya semua menajdi hal baru dan pasti menakjubkan untuk Bunda.
Kira-kira hal apa lagi yang Bunda harus pahami dan tentunya rawat dari si kecil? Kulitnya! Dari semua yang ada pada si kecil, kulit halusnya memang menjadi hal yang tidak hanya menggemaskan tetapi juga harus dirawat sebaik mungkin agar ia terjauhkan dari alergi.
Banyak hal menarik yang dapat Bunda pahami dari kulit si kecil, penasaran apa saja? Cek di bawah ini ya!
Ketika si kecil masih berada dalam kandungan, kulit halusnya terbentuk dalam beberapa tahap. Saat ia masih di dalam rahim dan masih berbentuk embrio. Sel-sel yang terdapat pada embrio dibedakan menjadi 3 kelompok lapisan sel yaitu: ectoderm, mesoderm dan endoderm.
Pigmen atau zat warna pada si kecil pun belum terbentuk pada bulan ke-3 ia di dalam kandungan dan janin masih berupa jaringan transparan. Lalu pada bulan ke-4, lanugo atau rambut ‘pertama’ janin mulai tumbuh diikuti oleh kelenjar keringat pada bulan selanjutnya.
Ini sebetulnya sudah bukan hal yang baru. Ketika si kecil sudah datang ke dunia pun, Bunda pasti akan mendengar banyak saran untuk selalu menjaga kelembapan kulitnya karena masih sangat rentan dari alergi. Karena ketika ia lahir, seluruh jaringan kulitnya belum berkembang dengan sempurna dan kulitnya masih 30% lebih tipis dibandingkan kulit orang dewasa.
Saking tipisnya, ia masih sangat rawan dari ruam, eksim, iritasi dan kulit kering. Selain itu juga, karena tipis, sel-sel kulitnya masih sangat longgar dan lapisan tanduk pada permukaan kulitnya masih tipis membuatnya cenderung mudah robek dan belum mampu berfungsi dengan sempurna sebagai pelindung tubuh yang optimal.
Tanda lahir dapat menjadi satu ciri khas yang ada pada si kecil. Mayoritas tanda lahir akan dimiliki si kecil di kulitnya ketika ia lahir dan letaknya pun bisa ada di mana saja. Tidak sedikit orang yang berpikir bahwa tanda lahir adalah hal hereditas atau keturunan.
Padahal sebetulnya tidak. Ketika si kecil lahir, si kecil belum tentu akan memiliki tanda lahir yang sama dengan orang tuanya atau bahkan ia tidak memiliki tanda lahir sama sekali. Jadi, Bunda jangan khawatir kalau ia tidak memiliki tanda lahir.
Ketika ia lahir, kulit kepalanya akan dipenuhi oleh kerak putih. Jangan khawatir, karena ini adalah kondisi normal yang terjadi pada si kecil. Kerak putih atau dalam medis disebut dermatitis seboroik, terjadi karena adanya produksi minyak yang berlebih selama ia di dalam kandungan.
Dermatitis seboroik umumnya terjadi karena produksi minyak yang berlebih dan muncul dengan diikuti oleh kulit bersisik berwarna kuning, tebal dan disertai minyak di area kepala, alis dan kelopoak mata hingga sisi hidung dan belakang telinga. Namun jangan khawatir, karena ini akan hilang dengan sendirinya.
Menjemur tubuh si kecil di bawah sinar matahari pagi adalah hal yang sangat disarankan karena asupan vitamin D yang memiliki segudang manfaat baik bagi pertumbuhan tulang si kecil. Selain itu, sinar matahari pagi juga dapat mematikan kuman dan virus dalam waktu 24 jam.
Namun, sangat dianjurkan juga untuk tidak menjemur tubuh si kecil pada pukul 10 pagi hingga 4 sore. Karena blue light yang membantu proses menjemur tubuh si kecil sudah tidak diproduksi di atas jam 10, ini dapat menyebabkan kulitnya terbakar dengan cepat karena melanin untuk melindungi kulitnya belum berkembang dengan sempurna.
Image: Unsplash, Pixabay, Google
FM