Pandemi virus Corona belum juga reda di Indonesia. Imbas pada dunia sepak bola pun dapat dikatakan cukup besar. Selain menetapkan status Force Majeure, PSSI juga mengeluarkan anjuran mengenai pembayaran gaji pemain dan ofisial tim. Kebijakan ini pun menuai pro dan kontra karena dianggap sepihak. PSSI memberikan anjuran bahwa setiap klub hanya wajib membayarkan 25 persen gaji. Dengan kata lain memotong 75 persen dari gaji seharusnya. Meski demikian, kebijakan ini akhirnya dituruti beberapa klub Shopee Liga 1 berikut.
Kebijakan mengenai pemangkasan gaji pemain dan ofisial sebesar 75 persen akan berlaku hingga bulan Juni. Pihak manajemen Barito Putera pun memanggil para pemain untuk berdiskusi mengenai hal tersebut. Meski mengalami pemotongan gaji, para pemain tetap akan dipantau dengan berlatih mandiri di rumah. “Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi, tapi karena dengan kondisi seperti ini kita semua harus bisa mencari jalan yang paling baik untuk klub dan pemain, pelatih serta ofisial,” ujar Ikhsan Kamil, Asisten Pelatih Barito Putera dalam laman resmi klub.
Rizky Rizaldi Pora, Kapten Barito Putera, juga ikut memberikan sudut pandanganya sebagai pemain. “Mau gimana lagi, karena ini kebijakan PSSI. Lagi pula kita harus memaklumi. Liga tidak jalan hingga berapa bulan ke depan, otomatis klub tidak ada pemasukan. Apalagi, kita baru main sekali di kandang. Jadi intinya, klub sulit, kita juga sulit. Tidak ada yang menginginkan kondisi seperti ini,” pungkas Rizky.
Klub Shopee Liga 1 lain yang tidak luput dari dampak pandemi corona ini adalah PSM Makassar. Sulaiman Karim, Media Official PSM, membenarkan hal tersebut bahwa PSM Makassar mengambil kebijakan pemotongan gaji. Menurut Sule, panggilan akrabnya, Covid-19 ini benar memiliki dampak bagi kelangsungan Liga, klub, dan para pemain. Namun, Sule enggan menyebutkan berapa persen pemotongan gaji yang diambil PSM Makassar. “Cuma untuk masalah ini hanya CEO klub dan pemain yang saling berbicara,” ujar Sule pada laman Tagar.id.
Bayu Gatra, salah seorang punggawa PSM Makassar pun sudah terlebih dahulu ikhlas mendengar kebijakan pemotongan gaji. Ia memahami kondisi klub yang tengah menghadapi virus Corona. “Tergantung apa kata senior dan pemilik klub. Namanya juga musibah. Jadi ya, mau bagaimana lagi?,” tutup Bayu.
Pandemi virus Corona telah menyerang berbagai sektor di Indonesia dan Dunia. Memangkas pendapatan para pekerja dan menghambat segala kegiatan. Sobat Shopee, bersama kita berdoa dan berusaha menghadapi virus Corona. Tetap #DiRumahAja, akses #ShopeeDariRumah. Patuhi aturan PSBB yang berlaku, agar bukan hanya Shopee Liga 1 yang bergulir kembali tapi juga seluruh kegiatan lain.
Shopee Liga 1