Rasanya senang sekali setelah berhasil melahirkan buah hati tercinta ke dunia ya, Bunda. Meski begitu, muncul kecemasan dari diri Bunda saat merawat si kecil. Bunda khawatir akan melakukan kesalahan yang membuat si kecil merasa tidak nyaman atau bahkan memengaruhi kesehatannya.
Maka dari itu, tak jarang Bunda menjadi lebih giat mencari segala informasi mengenai merawat bayi, termasuk mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Tapi apakah semua mitos tersebut benar? Nah, supaya tidak salah, simak fakta mitos merawat bayi berikut ini:
MITOS: Taburkan bedak pada dubur bayi supaya tidak bau
Sehabis mandi, Bunda pasti pernah menaburkan bedak ke seluruh badan bayi, termasuk kemaluannya. Padahal, menaburkan bedak pada kemaluan bisa menyebabkan iritasi kulit. Selain itu, menurut studi dari American Academy of Pediatrics, hal ini bisa menyebabkan kanker ovarium di masa mendatang.
Sebaiknya Bunda juga tidak terlalu banyak menaburkan bedak pada tubuh bayi. Bedak bayi mengandung partikel asbes yang berbahaya bagi paru-paru jika terhirup dalam jumlah banyak. Partikel ini dapat menyebabkan pneumonia hingga kanker paru-paru.
MITOS: Saat cuaca panas, berikan air putih, teh, atau susu supaya bayi tidak dehidrasi
Cuaca panas di Indonesia memang sering membuat kita haus. Bunda pun menjadi khawatir si kecil akan dehidrasi sehingga memberinya banyak air putih, teh, atau susu formula. Padahal menurut dokter anak Nguyen England dari Miller Children’s & Women’s Hospital, hal ini dapat berbahaya bagi bayi berusia kurang dari empat bulan karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan sodium hingga kejang.
MITOS: Menggendong bayi terlalu sering bisa membuatnya menjadi manja
Faktanya, di beberapa bulan pertama bayi membutuhkan banyak kontak langsung antar kulit dengan orang lain. Jadi jangan ragu jika Bunda ingin menggendong dan menenangkan si kecil yang menangis. Selain membantu menenangkan, menggendong bayi juga dapat memudahkan Bunda mengetahui kebutuhan si kecil. Eits, tapi bukan berarti Bunda harus selalu menggendongnya setiap saat, ya.
MITOS: Dilarang memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari
Sebenarnya beberapa bayi lahir dengan kuku yang sudah cukup panjang meski masih lentur. Jika Bunda tidak memotong kuku tersebut, dikhawatirkan justru bisa melukai si kecil saat ia merengek atau beraktivitas.
Jadi, sebaiknya segera potong kuku bayi jika sudah panjang. Gunakan pemotong kuku khusus bayi yang berkualitas dan lakukan secara hati-hati. Sebaiknya lakukan sehabis mandi agar kuku bayi lebih lunak. Supaya lebih mudah, Bunda juga bisa melakukannya saat si kecil tidur.
AM