Mom pernah mengalami kondisi di mana si kecil tiba-tiba menangis kencang saat Mom ingin beranjak beridiri dari duduk di sampingnya atau ketika ingin pergi ke suatu tempat tanpa si kecil? Kalau Mom pernah mengalami kejadian seperti ini, bisa jadi si kecil sedang mengalami separation anxiety disorder.
Masih belum paham betul apa itu separation anxiety disorder? Yuk cek penjelasan singkat serta lima langkah mudah mengatasi separation anxiety disorder pada si kecil di bawah ini.
Apa itu separation anxiety disorder?
Separation anxiety disorder atau bisa disebut perasaan sulit berpisah, adalah sebuah kondisi di mana si kecil mulai mengerti mengenai eksistensi orang-orang disekitarnya yang biasa disebut object permanence.
Kondisi ini juga menyebabkan si kecil biasanya tidak ingin ditinggal oleh Mom dan akan mengeluarkan tantrum (mengamuk) ketika ia menyadari bahwa Mom akan menjauh darinya. Menurut para pakar psikologi, kondisi seperti ini merupakan hal yang normal dan wajar dialami oleh si kecil sebagai bagian dari perkembangannya.
Pada umur berapa biasanya separatiOn anxiety disorder muncul pada si kecil?
Biasanya kondisi ini akan dialami oleh si kecil ketika ia memasuki usia 6-7 bulan, namun ada beberapa kasus di mana kondisi ini akan memasuki puncaknya saat si kecil berusia 10-18 bulan dan biasanya akan berhenti pada usia 2 tahun.
Nah setelah pemahaman singkat tentang separation anxiety disorder, berikut ini Shopee memiliki lima langkah mudah untuk mengatasi kondisi si kecil yang enggan berpisah:
1. Mulai kenalkan ia dengan orang baru. Entah itu babysitter ataupun neneknya, biarkan ia merasa nyaman dengan orang selain Mom, setelah itu mulailah biasakan untuk meninggalkannya bersama mereka.
2. Mulai dari dirinya. Biarkan ia bereksplorasi sedikit dan melangkah menjauh sedikit demi sedikit dari jangkauan Mom. Ini untuk membuatnya terbiasa ‘menjauh’ dari Mom dalam kurun waktu tertentu. Tapi tetap awasi pergerakannya ya, Mom.
3. Selalu ucapkan good bye. Ini salah satu hal yang setidaknya harus Mom lakukan untuk membiasakan ia tanpa Mom dalam kurun waktu tertentu. Ketika Mom akan pergi, biasakan untuk ucapkan selamat tinggal, katakan kemana kita akan pergi dan beri tahu kapan kita akan kembali. Usahakan jangan menghilang tanpa pamit ke si kecil, karena itu justru akan membuatnya takut dan merasa kehilangan.
4. Don’t overreact atau jangan berlebihan. Ketika Mom sudah mengucapkan selamat tinggal kepada si kecil dan ia mulai menangis kencang, ada baiknya Mom jangan panik dan tetap tenang lalu tetap ijinkan mereka bersama caregiver (orang selain Mom yang akan menjaganya).
5. Berikan ia kesibukan baru. Ini merupakan salah satu cara ampuh untuk mengalihkan perhatiannya. Mom dapat memberikan si kecil kesibukan baru entah itu mainan baru atau kegiatan yang dapat membuat dirinya sibuk. Mainan atau teether dapat menjadi pilihan yang tepat.
Image: Huffingtonpost.com, Pixabay, Time
FM