Lagu Ibu Kita Kartini menjadi salah satu lagu wajib nasional yang selalu dinyanyikan untuk memperingati Hari Kartini setiap tanggal 21 April. Ini merupakan lagu nasional yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman dan pertama kali dinyanyikan pada Kongres Wanita Indonesia I di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928 silam. Jika kamu sedang mencari not pianika Ibu Kita Kartini untuk dinyanyikan, simak artikel ini yuk!
Lagu “Ibu Kita Kartini” merupakan salah satu lagu nasional yang sering dinyanyikan untuk mengenang jasa Ibu Kartini, pahlawan emansipasi wanita Indonesia. Lagu ini memiliki melodi yang sederhana dan mudah dipelajari, sehingga cocok untuk kamu jadikan lagu pengiring dalam memperingati Hari Kartini.
Baca Juga: 50 Ucapan Hari Kartini, Menyentuh dan Penuh Inspirasi
Verse
1 2 3 4 5 3 1
Ibu kita kartini
6 1 7 6 5
Putri sejati
4 6 5 4 3 1
Putri Indone- sia
2 4 3 2 1
Harum namanya
1 2 3 4 5 3 1
Ibu kita kartini
6 1 7 6 5
pendekar bangsa
4 6 5 4 3 1
Pendekar kaum- nya
2 4 3 2 1
untuk merdeka
Chorus
4 3 4 6 5 6 5 3 1
Wahai ibu kita kartini
3 2 3 4 5 3
Putri yang mulia
4 3 4 6 5 6 5 3 1
Sungguh besar cita-citanya
3 2 4 7 2 1
bagi Indonesia
Verse 2
1 2 3 4 5 3 1
Ibu kita kartini
6 1 7 6 5
Putri sejati
4 6 5 4 3 1
Putri Indone- sia
2 4 3 2 1
Harum namanya
1 2 3 4 5 3 1
Ibu kita kartini
6 1 7 6 5
pendekar bangsa
4 6 5 4 3 1
Pendekar kaum- nya
2 4 3 2 1
untuk merdeka
Chorus
4 3 4 6 5 6 5 3 1
Wahai ibu kita kartini
3 2 3 4 5 3
Putri yang mulia
4 3 4 6 5 6 5 3 1
Sungguh besar cita-citanya
3 2 4 7 2 1
bagi Indonesia
Sekarang kamu sudah tahu kan lirik dan not pianika Ibu Kita Kartini kan? Mari ketahui juga tentang biografi RA Kartini, sosok wanita hebat yang memperjuangkan emansipasi wanita. Diketahui, Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan pahlawan wanita Indonesia yang dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita. Lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879, Ibu Kartini dibesarkan dalam lingkungan keluarga bangsawan Jawa. Ia merupakan Putri keempat dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, patih Jepara, dan Ngasirah. Hari lahirnya tersebutlah yang menjadi dasar peringatan Hari Kartini di Indonesia.
Sejak kecil, Ibu Kartini sudah menunjukkan minatnya terhadap pendidikan dan kemajuan perempuan. Pada usia 8 tahun, Ibu Kartini mulai belajar bahasa Belanda di sekolah Europese Lagere School (ELS) di Jepara. Lalu usia 12 tahun, Ibu Kartini menyelesaikan pendidikannya di ELS dan tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi karena adat istiadat yang pada saat itu membatasi pendidikan bagi perempuan.
Pada usia 14 tahun, Ibu Kartini dipingit di rumah, yaitu dikurung dan tidak boleh keluar rumah. Di masa inilah Ibu Kartini mulai banyak belajar tentang pemikiran-pemikiran maju tentang kesetaraan gender dan emansipasi wanita. Pada tahun 1903, Ibu Kartini menikah dengan Raden Adipati Djojodipuro, bupati Rembang. Setelah menikah, Ibu Kartini tidak berhenti memperjuangkan emansipasi wanita. Beliau terus menulis surat-surat yang berisi pemikirannya tentang emansipasi wanita, hingga pada 5 September 1904 Ibu Kartini meninggal dunia di usia 25 tahun setelah melahirkan anak pertamanya.
Ibu Kartini meninggal muda di usia 25 tahun, namun pemikiran dan perjuangannya terus menginspirasi perempuan Indonesia hingga saat ini. Ibu Kartini menjadi simbol emansipasi wanita dan pergerakan feminisme di Indonesia. Bahkan, Ibu Kartini mempelopori berdirinya sekolah-sekolah khusus perempuan di berbagai daerah di Jawa setelah kepergiannya.
Semasa hidupnya, Ibu Kartini juga aktif dalam berbagai kegiatan untuk memperjuangkan emansipasi wanita. Ia mendirikan sekolah bagi anak perempuan di Rembang dan Blora, serta aktif dalam organisasi pergerakan wanita. Ibu Kartini juga rajin menulis surat kepada teman-teman dan kerabatnya, yang kemudian diterbitkan menjadi buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Surat-surat Ibu Kartini memberikan gambaran tentang pemikirannya yang maju dan kritis tentang kondisi perempuan di masa itu. Ia menyuarakan kritiknya terhadap sistem patriarki yang membelenggu perempuan dan menghambat kemajuan mereka. Ibu Kartini pun mengemukakan gagasannya tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan, serta kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan.
Dengan mempelajari lagu “Ibu Kita Kartini”, kiranya generasi muda Indonesia dapat lebih mengenal dan menghargai jasa para pahlawan bangsa, sehingga terinspirasi untuk melanjutkan perjuangan mereka dalam membangun bangsa yang lebih maju dan sejahtera melalui gagasan serta pemikirannya.
Baca Juga: 9 Inspirasi Baju Batik Wanita yang Elegan dan Kekinian
Untuk memperingati Hari Kartini pada setiap tanggal 21 April, umumnya diadakan pawai dan event dengan menggunakan kebaya atau pakaian tradisional. Jika kamu sedang mencari kebaya dengan desain cantik dan berkualitas, tak perlu bingung lagi. Shopee menghadirkan berbagai pilihan kebaya untuk merayakan Hari Kartini, yang bisa kamu dapatkan dengan harga terjangkau. Selain itu, kamu juga bisa lebih hemat dengan menggunakan diskon live shopping Shopee Live dan Bebas Ongkir. Ada juga promo Cashback Setiap Hari dari Shopee Video yang bisa kamu manfaatkan.
Pastinya, Shopee juga memudahkan para pengguna dalam bertransaksi. Terbukti dari tersedianya banyak pilihan metode pembayaran, mulai dari ShopeePay, transfer bank, pay later, hingga COD Cek Dulu. Gimana menarik kan? Yuk, rayakan Hari Kartini bersama Shopee!
Fun Read