Efek domino dari pandemi virus corona terus berlanjut. Seluruh dunia dalam keadaan tidak siap menyambut wabah berbahaya ini, tanpa terkecuali dunia sepak bola Indonesia. Shopee Liga 1 2020 harus rela menyandang status force majeure yang ditetapkan PSSI. Dalam SK keputusan PSSi, disebutkan juga perihal kewajiban membayar gaji pemain hanya sebesar 25 persen. Hal ini menimbulkan perdebatan karena proses penetapannya yang terkesan sepihak. Namun, beberapa pemain ternyata legawa menanggapi berita penundaan gaji mereka tersebut.
Muly Munial, seorang agen pemain, mengutarakan bahwa tidak masalah jika PSSI menetapkan pemotongan gaji pemain. Ia menyoroti mengenai proses komunikasi yang harus berjalan baik antara klub dan pemain. Ia juga membahas mengenai perbedaan gaji antar pemain. Kebijakan 25 persen pembayaran gaji akan memiliki dampak berbeda pada tiap pemain. “Bagi sebagian orang digaji hanya 25 persen mulai April sampai Juli mungkin fair. Tapi bagaimana dengan gajinya yang kecil, bagaimana dengan gaji yang misalnya Rp5 juta? Itu yang harus dibicarakan kedua belah pihak dengan kepala dingin agar semua sama-sama terlindungi.” pungkas Muly.
Tidak semua respon adalah kontra terhadap situasi sulit yang menimpa Shopee Liga 1 2020 dan seluruh pihak terkait. Ada beberapa pemain yang mencoba menerima situasi ini dengan positif. Contohnya, Jepri Kurniawan (PSS Sleman), Osas Saha (PSM Makassar), dan Beto Goncalves (Madura United). Ketiga pemain tersebut memiliki kesamaan pandangan, yakni mencoba memahami bahwa wabah virus corona ini memang terjadi secara global. Mereka mencoba memaklumi keadaan serta kebijakan yang terjadi dalam kompetisi Shopee Liga 1 2020.
“Kalau saya pribadi itu sudah keputusan yang bijaksana. Bulan Maret idealnya, ya, dibayarkan penuh karena ada tiga pertandingan dan latihan rutin. Kalau bulan selanjutnya, kami maklumi karena memang tidak ada kegiatan sama sekali.” ujar Jepri, gelandang tim Elang Jawa.
“Kami harus mengerti, karena bukan salah manajemen. Seluruh dunia juga merasakan situasi sulit ini. Saya tidak tahu pemain lain setuju atau atau tidak. Tapi kita harus jujur, tim memang tak ada pemasukan.” ungkap Beto, bomber brazil milik Madura united. Ia juga berdoa agar situasi sulit virus corona ini dapat segera berakhir.
Kemudian, menurut Osas Saha, dikarenakan tidak adanya kompetisi pasti manajemen akan mengurangi gaji para pemain. Ia menerima hal tersebut karena menilai hal ini sebagai cara terbaik untuk keberlangsungan seluruh tim. “Sebab, ini kebijakan manajemen dan pasti demi keberlangsungan tim. Tapi, saya berharap situasi ini segera berlalu agar kompetisi kembali bisa diputar.” pungkas Osas.
Salah satu hal krusial dalam melewati masa pandemi ini adalah komunikasi. Komunikasi harus terjalin dengan baik antara semua pihak yang terlibat dalam Shopee Liga 1. Setiap keputusan dan kebijakan yang diambil harus mementingkan keberlangsungan setiap elemen terkait.
Nah, untuk kalian Sobat Shopee, komunikasi yang penting saat ini adalah menjaga physical distancing dan juga tetap #DiRumahAja. Anti-bosen selama di rumah, karena kalian bisa akses #ShopeeDariRumah untuk konten dan penawaran menarik hanya untuk Sobat Shopee!
Shopee Liga 1