Achmad Yurianto selaku juru bicara Pemerintah untuk penanggulan virus corona mengungkapkan bahwa pemerintah tak ingin membuat kesimpulan dini tentang prediksi bahwa Indonesia sedang memasuki puncak wabah virus corona. “Ini bukan hanya dilihat dari data grafik sendirian. Banyak faktor yang memengaruhi,” tanggapnya.
Meski adanya pelambatan kasus penularan virus corona di sejumlah daerah, pemerintah enggan membuat kesimpulan dini karena baru terjadi dalam beberapa hari dan masih ingin melihat perkembangannya.
Tanggapan ini menyusul adanya prediksi yang dibuat oleh ilmuwan dari Universitas Teknologi dan Desain Singapura (SUTD) bahwa wabah corona di Indonesia sedang memasuki puncak dan akan berakhir pada bulan Juni 2020.
Untuk memprediksi puncak kurva pandemi corona, ilmuwan dari SUTD menggunakan model SIR, singkatan dari susceptible (rentan)-infected (tertular)-recovered (sembuh).
Sementara itu, pakar epidemologi Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan bahwa wabah virus corona di Indonesia belum memasuki puncaknya.
“Menurut perhitungan kami, puncaknya ada di minggu-minggu sebelum Hari Raya Lebaran,” tuturnya. Namun perhitungan puncak ini masih bisa berganti apabila masyarakat tetap mudik ketika mendekati lebaran.
Untuk menekan penularan virus corona di Indonesia, ayo memilih untuk tidak mudik dan tetap di rumah saja. Jaga kesehatan dan imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat. Untuk kebutuhan sehari-harimu, belanja dari rumah saja di sini.