Memilih produk custom sebagai lini bisnis termasuk pilihan menarik karena pelaku bisnis bisa menyesuaikan produk dengan keinginan setiap pembeli serta menumbuhkan rasa personal pada produk yang ditawarkan. Namun, proses penambahan custom dengan teknik laser cutting, sablon, bordir, dan lainnya menjadi tantangan pelaku bisnis untuk memberikan kualitas terbaik.
Menjalankan jasa laser cutting, Henriansyah Hajar atau akrab disapa Henri, menjejakkan kakinya pada keputusan untuk membuat produk custom dengan bantuan jasa yang sudah ia jalankan. Variasi penjualan produk custom mulai dari card holder hingga pouch yang telah ia buat mengantarkan bisnisnya, Cerahnian, menjadi salah satu toko andalan di Shopee untuk kategori customized product.
Permulaan bisnis customized product yang dibangun Henri terjadi saat ia menyadari bisnis laser cutting yang dijalankannya menghadapi performa yang kurang bagus. Fokusnya masih terbagi antara bisnis dan pekerjaan lainnya.
Henri berpikir tentang inovasi pembuatan produk custom di mana pembeli bisa memesan produk dengan penambahan nama dan logo. Namun, ia juga ingin memastikan produk yang dijualnya memiliki kualitas yang bagus dengan harga terjangkau.
Memiliki sifat yang suka eksplorasi, Henri menemukan bahan kulit imitasi yang hasil grafirnya sangat mirip dengan kulit asli. “Kalau saya pakai kulit asli, harganya akan lebih tinggi, sedangkan saya ingin menjual produk custom di Shopee dengan harga yang terjangkau. Kita coba awalnya jual card holder dengan bahan kulit yang saya temukan ditambah metode penggunaan laser cutting yang sama ke kulit asli, banyak yang pesan di Shopee dan puas dengan bahan yang kita tawarkan,” jelas Henri.
Mulai berjualan di Shopee pada 2018, Henri telah dihadapkan dengan bisnis fluktuatif yang mendorongnya untuk menemukan solusi terhadap tantangan bisnis. Produk custom, yang membutuhkan pengerjaan sekitar 2-3 hari, membuat produk Cerahnian harus mengaktifkan fitur Pre-Order di Shopee, di mana ketentuan produk PO adalah <20% dari total produk di toko.
Henri memutuskan untuk menjadikan produk custom penambahan nama dibuat sehari jadi. Sementara itu, produk yang membutuhkan kustomisasi lebih banyak akan tetap bersifat pre-order. Strategi ini ternyata membuat penjualan produk custom Cerahnian di Shopee semakin baik.
Tidak berhenti sampai di situ, Cerahnian juga terdampak oleh pandemi yang membuat Henri harus memutar otak agar bisnisnya tidak gulung tikar. Ia mulai konsisten menganalisis kondisi pasar, mulai dari membandingkan harga, menentukan konsep baru, dan membidik target baru yang bisa cocok dengan produk Cerahnian.
Awalnya, Henri hanya menjual produk custom di Shopee. Namun, Henri coba melebarkan variasi produknya dengan menjual produk polosan terpisah tanpa custom, mulai dari card holder, pouch, ID card, hingga tas.
Selain itu, ia juga mengambil pasar corporate business di mana produk yang dijual sesuai dengan kebutuhan target tersebut. Bekerja sama dengan korporasi dan instansi, Henri mengarahkan pemesanan mereka melalui Shopee sehingga toko Cerahnian memiliki puluhan ribu jumlah penjualan dan penilaian.
Selain strategi di bidang produk dan target pasar, Henri memastikan kualitas produk Cerahnian berada di level yang bagus. Henri turut memfokuskan komunikasi antartim dapat terjalin baik dan menawarkan garansi refund jika produk defect diterima oleh pembeli.
Selanjutnya, Henri juga memaksimalkan penggunaan fitur & program promosi di Shopee. “Promo Toko, Program Gratis Ongkir, Promo Ongkir Toko, Paket Diskon, Flash Sale Toko Saya, undangan nominasi Promo Shopee, Iklan Shopee, Gratis Ongkir XTRA, Cashback XTRA, hingga Naikkan Produk kita pakai semua untuk Cerahnian. Untuk iklan, saya pikir itu bentuk investasi. Saya gunakan semua tipe iklan, namun yang paling sering adalah Iklan Pencarian Produk. Paket promosi campaign kembar seperti 11.11 dan 12.12 juga kita ikuti,” jelasnya.
Terlepas dari semua strategi bisnis yang dilakoni oleh Henri untuk Cerahnian, menurutnya kunci berbisnis adalah bisa bersaing sehat, menyesuaikan keadaan bisnis dengan kapasitas sumber daya, selalu maksimal dalam berusaha, dan terus melakukan evaluasi atas usaha yang dilakukan.
Hendri juga mengungkapkan elemen-elemen penting dalam menjalankan usaha, seperti kesepakatan harga, penjelasan produk melalui foto dan informasi produk, hingga mengemas pesanan dengan bagus. Di informasi produk, Cerahnian memberikan panduan produk secara detail untuk membantu pembeli memahami banyaknya variasi produk di toko, seperti variasi warna dan variasi custom. Hal tersebut merupakan salah satu pelayanan handal Cerahnian kepada pembeli mereka.
Strategi dan pengalaman Henri dalam menjalankan bisnisnya membuat ia sadar akan pentingnya konsistensi serta rajin dalam menganalisis dan mengevaluasi perubahan pasar.
Bagi penjual lainnya yang ingin meningkatkan penjualan di Shopee, Henri mengatakan “Kita sebagai pelaku bisnis sebaiknya memiliki berbagai elemen usaha, kemudian mengelolanya dengan baik, serta merespons kebutuhan pembeli. Jika hanya memikirkan konsep sampai matang tanpa implementasi, nggak ngikutin trend/inovasi pasar, ya nggak jalan. Bergerak dulu aja dan terus belajar,” semangatnya.
Teruntuk semua Penjual Shopee, Kampus Shopee menunggu cerita inspiratif versi kamu! Cerita sukses Penjual Shopee, informasi tentang fitur Shopee, serta berbagai tips tingkatkan penjualan bisa kamu dapatkan dengan follow Instagram Kampus Shopee, join ke Facebook Group Kampus Shopee, follow akun Kampus Shopee di Shopee Feed, dan subscribe YouTube Channel Kampus Shopee. Sampai bertemu di kisah inspiratif selanjutnya!