PSS Sleman meraih hasil kurang memuaskan pada laga perdana Shopee Liga 1 2020, Minggu, 1 Maret 2020. Pertandingan PSS Sleman vs PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Mattoangin, berakhir dengan kekalahan 1-2.
Ferdinand Sinaga yang menjadi momok bagi PSS. Dua gol PSM lahir dari aksinya. Ia mencetak gol pembuka di menit ke-39 dan menciptakan assist untuk gol Hussein El Dor di menit ke-59. PSS hanya bisa mencetak gol balasan lewat penalti Evgen Bokhashvili di menit ke-73.
Hasil buruk itu tentu tak ingin diulangi tim Elang Jawa di laga kedua musim ini. Mereka akan menjamu Tira Persikabo di Stadion Maguwoharjo, Minggu, 8 Maret 2020. Tiga poin menjadi target utama anak asuh Dejan Antonic tersebut.
“Secara permainan sudah lumayan bagus, meski perlu beberapa perbaikan seperti dalam mengantisipasi bola mati lawan. Bagaimana jika harus menghadapi pemain lawan yang punya postur yang lebih tinggi,” ungkap Plt manajer PSS Sleman, Muhammad Eksan, dilansir Bola.com.
Usai laga melawan PSM, evaluasi telah dilakukan tim pelatih. Apalagi, PSS juga diterpa sejumlah masalah sejak musim belum dimulai. Eduardo Perez meninggalkan kursi pelatih dan sempat terjadi pergantian kepemilikan sebelum musim dimulai.
“Kami tahu PSS Sleman diterpa masalah yang cukup rumit sejak pramusim. Tapi, kami berharap pemain tidak terbebani. Meski dalam persiapan tim ini banyak kendala, saya lihat pemain menunjukkan sikap profesional,” kata Eksan.
Akan berlaga di kandang untuk melawan Tira Persikabo nanti, PSS berharap mendapat dukungan dari suporter setia mereka, ultras Brigata Curva Sud (BCS). Hal ini karena karena mereka masih mengancam untuk memboikot laga kandang PSS jika tuntutan masih tak dipenuhi manajemen. Ada beberapa poin tuntutan yang dikumandangkan BCS. Salah satunya adalah penyusunan manajemen bisnis yang profesional.
“Harus tampil fight karena di kandang, demi bisa meningkatkan mental di awal musim. Harapan kami, penonton juga kembali datang ke stadion,” harap Eksan.
