Meskipun mie instan keluaran label tanah air masih jadi primadona di belantara produk mie instan, tetapi hal tersebut tak menyurutkan minat banyak orang terhadap pesona mie instan ala Korea, lho. Nah, kali ini saya berkesempatan untuk mencoba chajang myun dari Paldo Jjangmen, nih.
Chajang myun sendiri dikenal juga dengan sebutan mie hitam. Disebut ‘chajang’ karena sausnya yang kehitaman dan terbuat dari kacang kedelai hitam. Sedangkan ‘myun’, seperti yang kebanyakan penggemar hal berbau Korea telah ketahui, berarti mie dalam bahasa Korea. Penasaran nggak sih gimana rasanya? Yuk simak selengkapnya!
Tak berbeda dengan mie instan lainnya, Paldo Jjangmen Chajang Noodle ini pun hanya butuh direbus dengan air mendidih selama kurang lebih 3 hingga 5 menit. Personally, saya lebih suka tekstur mi yang agak keras, sehingga tak jarang saya memangkas waktu memasak mie. Nggak seperti mie instan kebanyakan yang menyajikan bumbu dalam bentuk bubuk, bumbu dari chajang myun ala Paldo Jjangmen ini hadir dalam kemasan pasta.
Nah, jika kamu ingin menikmati saus pasta secara hangat, kamu perlu merendam saus pasta bersama dengan bungkusnya dalam air mendidih pula. Namun perlu diingat, jangan merebus mie dan saus pasta yang harus lengkap dengan kemasannya ini bersamaan ya jika tak ingin terjadi kontaminasi silang.
Setelah bungkus pasta terasa sudah terasa hangat, barulah kamu buka dan tuangkan di atas mi yang telah direbus sebelumnya. Oh ya, dalam instruksi yang ada pada bungkus disebutkan juga bahwa sebaiknya kamu menyisihkan sedikit (3 sendok makan) air pada mi. Mungkin hal ini bertujuan agar mie dan bumbu dapat tercampur dengan sempurna.
Saat hendak menyantap mie instan ala Korea, saya memiliki ekspektasi akan tekstur mie yang tebal dan juga chewy. Sayangnya, chajang myun ini justru tak menyentuh bar ekspektasi yang telah saya buat. Namun begitu, tekstur mi hanyalah tolak ukur minor belaka, setidaknya untuk saya. Masuk ke dalam prosesi menyantap chajang myun, rasa kedelai hitam yang kuat dengan dominasi rasa manis terkesan seperti menyerang lidah saya.
Di samping rasanya yang terlalu kuat, terdapat beberapa potongan seperti daging, tetapi ketika digigit teksturnya lembut dan kenyal. Setelah saya googling ke sana ke mari, beberapa sumber menyebutkan bahwa potongan tersebut merupakan kentang atau kubis.
Sedikit saran penyajian jika kamu nggak begitu suka makanan manis seperti saya, ada baiknya menambahkan side dish, seperti telur ataupun suwiran daging. Untuk membuat rasa lebih seimbang pun saya juga menambahkan sedikit cabai bubuk dari merk sebelah. Sebagai informasi tambahan, kalori dari Paldo Jjangmen Chajang Noodle ini ternyata tidaklah sampai 300 per sajiannya (dengan kalori dari lemak 90). Lebih kecil dari kebanyakan mi instan yang ada di pasaran, meski dengan mi yang lebih jumbo porsinya. Kalorinya yang rendah ini mungkin dikarenakan ingredients-nya yang memang benar-benar dari kedelai hitam dan kentang atau kubis.
Paling nggak, chajang myun ini nggak membuat saya menyesal telah menyelingkuhi program diet saya.
WN
Food