Shopee Sellers, menjual produk handmade tentunya memiliki tantangan tersendiri untuk bisa memperlihatkan keunikan produk kepada pembeli hingga memiliki target audience yang cocok dengan bisnis kita. Bermula dari mengembangkan hobi merajut, Sari Kyra, pemilik toko Star KYRA Rumah Rajut (kyra_rumahrajut), tidak menyangka bahwa hobi tersebut membawa dirinya dan masyarakat sekitar berhasil menjalankan bisnis produk dompet dan tas handmade yang disukai pembeli lokal dan internasional.
Sari menyatakan kalau produk fashion termasuk kategori produk yang banyak dicari konsumen. Ditambah lagi, Sari memberikan added value (nilai tambah) ke produknya yaitu menyediakannya secara ready stock! “Semua orang pasti pernah mencari produk fashion. Terutama wanita, pasti tas yang dimiliki tidak cuma satu. Saya tawarkan produk handmade karena ketahanannya cenderung awet dan saya berikan keunggulan kalau produk saya bisa dipesan kapan saja. Persaingan di kategori fashion dompet & tas berbahan rajut juga belum terlalu banyak.”, jelas owner brand KYRA tersebut.
Demi terciptanya nilai lebih untuk produk handmade yang dijual, Sari terus berinovasi untuk mempromosikan produk dengan desain yang baru dan fresh. “Setiap hari saya berpikir dan buat desain baru, setiap bulan keluar satu desain.”, ujarnya. Waktu berinovasi tersebut Sari dapatkan dari kehandalannya dalam membangun tim kerja dan reseller. Memiliki 25 orang tenaga produksi dan finishing serta mengelompokkan tim perajut, Sari memastikan seluruh tim memiliki kerja sama yang baik serta proses produksi hingga pengiriman dipastikan terintegrasi dengan rapi.
Selama proses menjalankan bisnis, Sari selalu mengusahakan promosi yang langsung bisa ditangkap dengan mudah oleh pembeli.
Dibalik nilai produk yang unik serta strategi promosi yang mumpuni, KYRA Rumah Rajut tidak lepas dari tantangan bisnis, salah satunya saat produk tidak sesuai dengan ekspektasi pembeli sehingga terciptalah komplain. Sari merasa bahwa komplain harus ditangani dengan baik dan clear. Dari situlah Sari menyatakan 3 elemen penting ini yang membuat KYRA Rumah Rajut mendapatkan kepercayaan pembeli dalam menangani masalah hingga mendapatkan banyak repeat order.
Dengan menjalankan 3 elemen tersebut secara konsisten, tidak ada pembatalan pesanan selama 2 tahun di KYRA Rumah Rajut. Jika ada komplain, Sari selalu menangani komplain dengan baik dan sabar, baik dari pihak reseller atau ekspedisi. “Saya tanamkan kepada diri sendiri dan tim kalau kita harus berikan pelayanan terbaik, makanya pembeli lihat kita tidak mengecewakan. Setelah menerima paket, pelayanan yang baik pasti disertakan di testimoni dari pembeli. Hal tersebut membuat mereka jadi repeat order.”, ucap Sari.
Dari mindset tersebut, Sari berhasil membawa KYRA Rumah Rajut ke kancah internasional. Berawal dari reseller yang menawarkan produk kepada kolega di luar negeri, Sari bangga karena hasil karya KYRA yang merupakan karya UKM lokal dari Kota Blitar, Jawa Timur, disukai oleh masyarakat internasional, mulai dari Malaysia, Singapura, Filipina, hingga Hongkong. Sekarang, Sari merasa lebih mudah dengan adanya Program Ekspor Shopee karena pembeli luar negeri hanya perlu membuka aplikasi Shopee untuk membeli produk KYRA. Selain itu, dukungan penuh dari perajut lokal dan memberdayakan masyarakat sekitar menunjukkan bahwa kualitas UKM Indonesia tidak main-main dan siap bersaing secara global.
Sari menyatakan bahwa berbisnis secara online saat ini memiliki peluang yang besar. “Manfaatkan waktu semaksimal mungkin, berikan yang terbaik, dan capai sukses bersama Shopee.” ujar Sari, yang berharap Penjual Shopee lainnya terus semangat dan konsisten menjalankan usaha.
Shopee Sellers, Kampus Shopee menunggu cerita inspiratif versi kamu! Cerita sukses Penjual Shopee, informasi tentang fitur Shopee, serta berbagai tips tingkatkan penjualan bisa kamu dapatkan dengan follow Instagram Kampus Shopee, join ke Facebook Group Kampus Shopee, follow akun Kampus Shopee di Shopee Feed, dan subscribe YouTube Channel Kampus Shopee. Sampai bertemu di kisah inspiratif selanjutnya!
Featured