Beberapa waktu lalu sempat ramai video youtuber Yulia Baltschun yang bercerita bahwa anaknya meninggal dunia karena SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). SIDS yang juga disebut kematian mendadak ini memang sering terjadi pada bayi usia satu tahun ke bawah.
SIDS biasanya terjadi tanpa gejala apapun. Bisa saja bayi yang terlihat sehat dan ceria siang harinya, lalu tertidur pada malam hari, namun keesokan paginya ditemukan sudah tidak bernyawa. Bahkan secara medis belum bisa dipastikan apa sebenarnya penyebab SIDS.
Meskipun begitu kebanyakan kasus yang ditemui pada bayi yang meninggal karena SIDS disebabkan terganggunya jalur pernafasan. Penyebabnya bisa dari luar (barang-barang di sekitar bayi), atau dari dalam (ada gangguan pada organ anak).
Nah, untuk itu Bunda wajib tahu bagaimana cara mencegah terjadinya SIDS pada buah hati kita.
Pentingnya support system bagi Bunda yang mengurus bayi di bawah satu tahun. Sehingga ketika Bunda ada keperluan untuk ke kamar kecil atau hanya mengambil makanan di dapur, bayi yang sedang tertidur tetap ada yang mengawasi.
Saat bayi yang sedang tertidur tiba-tiba bereaksi seperti susah bernafas, wajahnya membiru, namun tidak menangis, orang disekitarnya bisa langsung memberikan pertolongan pertama dan membawa ke rumah sakit terdekat.
Bayi yang baru belajar berguling biasanya juga akan tidur dengan tengkurap. Jika Bunda melihat posisi tidur anak seperti itu, segera ubah posisi dengan wajah menghadap langit-langit. Bunda juga bisa memberikan guling kecil sebagai ada penahan anak agar tidak berguling. Jika dibiarkan tidur tengkurap, anak akan kesulitan bernafas.
Untuk bayi yang mulai MPASI pastikan Bunda mengetahui makanan apa saja yang memicu alergi pada anak. Jika perlu, Bunda dapat melakukan serangkaian tes alergi pada anak dan Bunda (karena masih memberikan ASI). Pasalnya reaksi alergi itu bukan hanya timbul ruam atau bintik-bintik merah pada kulit, namun sesak nafas secara tiba-tiba juga bisa terjadi karena alergi pada makanan atau benda tertentu.
Sebaiknya Bunda tidak menaruh bantal yang besar dan tinggi di sebelah bayi yang tertidur. Jika ingin mengganjal agar anak tidak jatuh dari tempat tidur, berikan sedikit jarak. Usahakan juga tidak menggunakan selimut tebal pada bayi. Dikhawatirkan jika bayi banyak bergerak ketika tidur, selimut justru akan menutupi hidungnya.
Sebenarnya anak bayi sekalipun bisa memberikan reaksi jika terjadi sesuatu yang tidak nyaman. Misalnya dengan menangis kencang. Namun jika anak mengalami keterlambatan tumbuh kembang dikarenakan ada gangguan dalam organ tubuhnya, bisa jadi anak tidak mampu memberikan reaksi bahkan saat ada sesuatu yang tidak nyaman dalam dirinya.
Jadi penting banget untuk Bunda dan Ayah untuk terus memantau perkembangan buah hati dan rajin berkonsultasi dengan dokter anak.
Enny Luthfiani
Parenting Tips