Sejak menjadi viral di pertengahan tahun 2019 silam, nama Didi Kempot terus melambung. Lagu-lagunya muncul di berbagai platform, dimainkan di radio, dicover penyanyi-penyanyi, hingga sebatas jadi meme. Tidak hanya itu, penyanyi yang kerap menggunakan blangkon ini juga banjir undangan untuk tampil di berbagai tempat, mulai dari konser di daerah, hingga ibukota. Konsernya pun tidak berisi orang-orang yang itu-itu saja, tetapi dipenuhi oleh orang-orang dari berbagai usia, kalangan, dan juga suku.
Bahkan, Didi Kempot sudah memiliki fans yang cukup banyak dan solid. ‘Sobat Ambyar’ merupakan sebutan untuk para penggemar maestro campursari ini dan para Sobat Ambyar menyebutnya sebagai Lord Didi.
Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih Didi Kempot bisa tenar lagi? Lagu-lagunya yang membawakan irama campursari yang khas bahkan mampu bersaing dengan gempuran lagu-lagu asing. Padahal, tidak semua penggemarnya paham Bahasa Jawa.
1. Tema lagu yang universal
Didi Kempot mengungkapkan bahwa alasan dia kerap menciptakan lagu tentang patah hati dan cinta tak lain karena dua hal tersebut pasti pernah dialami semua orang. Ditambah lagi, Didi Kempot tampaknya sangat handal dalam menulis lirik lagu yang menyayat hati. Lagu-lagunya, mulai dari Cidro, Sewu Kutho, hingga Pamer Bojo, menjadi katarsis bagi para pendengarnya untuk meluapkan emosi dan perasaan. Terbukti dari konsernya yang selalu diisi dengan anak-anak muda yang ikut meneriakkan lirik-lirik lagunya yang pilu.
2. Irama yang catchy
Tak bisa dipungkiri bahwa irama lagu campursari yang dibawakan Didi Kempot nggak pernah gagal untuk mengajak tubuh ikut berjoget. Konser-konser Didi Kempot selalu penuh sesak dengan Sobat Ambyar yang ikut menyanyikan lagunya dengan penuh penghayatan dan berjoget. Katanya, daripada sekadar ditangisi, nggak ada salahnya bila kesedihan juga dijogetin.
3. Alasan sederhana: musik tidak terikat bahasa
Alasan lain kenapa lagu-lagu The Godfather of Brokenheart begitu digandrungi anak muda dari berbagai suku adalah karena sesungguhnya kita tidak perlu mengerti bahasa Jawa untuk dapat menikmati lagu. Buktinya, lagu-lagu K-Pop kini sangat digemari oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia walau belum tentu orang-orang yang mendengarnya paham Bahasa Korea. Kesimpulannya, musik tak perlu terikat bahasa ataupun suku. Kalau lagunya sudah enak, semua orang pasti suka.
Sobat Shopee, bagaimana dengan kamu? Apakah kamu termasuk Sobat Ambyar yang gemar mendengar lagu-lagu Didi Kempot? Nah, The Godfather of Brokenheart juga akan turut memeriahkan kampanye Shopee 2.2 Men Sale, lho! Sudahkah kamu berbelanja? Jangan lewatkan promo ini karena ada penawaran-penawaran spesial untuk produk pria seperti Super Flash Sale Day, Game Day, Perawatan Diri Day, dan masih banyak lagi!