Bulan Ramadan merupakan sesuatu hal yang spesial bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia, pada bulan ini banyak sekali tradisi dan cerita menarik yang beredar, terutama dari negara-negara Muslim, termasuk Turki.
Negara yang memiliki jejak peradaban islam terbesar di dunia ini memiliki tradisi yang sedikit berbeda dengan Indonesia. Yuk simak hal unik apa saja yang terdapat di Turki selama Bulan Ramadan!
1. Keunikan Arsitektur Masjid dan Salat Tarawih
Memiliki kesamaan dengan Indonesia dari segi pengunjung, kebanyakan, umat Muslim Turki juga menggunakan masjid untuk beribadah salat tarawih.
Keunikan yang nyata dapat ditemui dari Arsitektur Masjid di Turki. Tidak Seperti di Indonesia, sebuah masjid di Turki memiliki banyak menara yang selalu menyala setiap malam bulan ramadan. Namun pada bulan biasa, menara masjid tersebut hanya menyala ketika malam jum’at.
Keunikan lain terdapat pada salat tarawih, dimana mayoritas muslim Turki melaksanakan tarawih di masjid secara berjamaah. Rakaat nya berjumlah 23 (sudah termasuk witir), sangat berbeda sekali dengan Indonesia yang mayoritas berjumlah 12 rakaat.
Sayangnya, dikarenakan pandemi COVID-19, pemerintah turki tidak merekomendasikan untuk melakukan ibadah di masjid.
Kunjungi Shopee Big Ramadhan Sale, Dapatkan Gratis Ongkir dan Total Hadiah Hingga 10 Milyar!
2. Mukabele
Merupakan tradisi membaca Al-Qur’an secara bersama-sama, di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan tadarus. Biasanya dilakukan sehabis melaksanakan salat fardu atau sebelum memasuki pergantian salat.
Hal tersebut berbeda dengan tradisi Mukabele, dimana waktu pelaksanaanya di pagi hingga siang hari bagi ibu-ibu rumah tangga. Sedangkan untuk laki-laki, pelaksanaan mukabele dilakukan pada malam hari, biasanya selepas tarawih
3. Hidangan Berbuka Puasa
Umumnya di indonesia, hidangan berbuka puasa terbagi menjadi dua tahap, yang pertama dimulai dari makanan atau minuman ringan manis, kedua yaitu makanan berat. Biasanya tahap kedua dilakukan setelah melaksanakan salat maghrib.
Sedangkan di Turki, berbuka puasa dilakukan dengan tiga tahapan. Pertama, disajikan makanan berat seperti makanan jenis berat seperti kebab, corba, nasi, aneka olahan roti, salata, baklava, dan minuman pendukung seperti jus, ayran, ataupun air mineral.
Hidangan kedua disajikan dengan kue-kue yang bersifat manis, seperti kunefe, baklava, es krim, kadayif. Selain itu terdapat juga kue kering yang dimakan berpasangan dengan teh. Seperti di Indonesia, budaya ngeteh juga sangat digemari di Turki.
Untuk hidangan penutup biasanya menggunakan buah-buahan segar sebagai pencuci mulut, seperti apel, kurma, anggur, pir, atau jeruk.
Aneka Takjil Murah Meriah Gratis Ongkir Cuma di Shopee!
4. Ngabuburit (Iftar)
Lebih dikenal dengan sebutan iftar, berbeda dengan Indonesia, dimana waktu iftar sangat ramai di jalanan. kebanyakan dilakukan dengan menyusuri jalanan dan membeli takjil untuk persiapan buka puasa.
Di Turki sendiri, waktu iftar biasanya lebih sepi, dikarenakan masyarakat Turki menggunakan waktu iftar untuk memasak dan menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah. Selain itu, muslim Turki juga terkenal karena kedermawanannya.
Bagaimana tidak, waktu iftar juga digunakan untuk membagikan makanan ke orang yang sedang berpuasa. Mencakup saudara, rekan, teman, ataupun orang yang tidak mampu (fakir).
Pemerintah juga mendukung jalanya kebijakan ini. Dengan memberikan jadwa-jadwal tertentu bagi setiap keluarga muslim yang berkecukupan untuk membagikan hidangan berbuka puasa.
5. Fasilitas yang Disediakan Pemerintah
Dengan dukungan dari pemerintah Turki, fasilitas-fasilitas umum biasanya disulap menjadi tempat yang bermanfaat untuk meluangkan waktu di bulan Ramadan.
Fasilitas tersebut mencakup tempat indoor yang disulap menjadi bazar buku keagamaan, karya seni yang bersifat islam (seperti kaligrafi dan lukisan), serta pertunjukan seni religi, seperti ceramah, teater, ataupun marawis.
Bazar juga menjadi tempat untuk menawarkan barang, baik secara gratis ataupun berbayar, barang tersebut mencakup minyak wangi, keramik dengan kaligrafi (khat), baju muslim khas Turki, dan masih banyak lagi
Pemerintah juga sering menyelenggarakan acara rohani tertentu seperti ceramah, teater hingga pesta kemeriahan kembang api dari pemerintah. Acara tersebut diadakan pada awal, pertengahan, dan akhir bulan Ramadan.
6. Perbedaan Waktu
Seperti kebanyakan negara-negara di benua eropa, pada musim panas, siang hari lebih panjang dibanding malam hari. Sehingga di Turki, waktu subuh dimulai dari 3.30 dan berbuka puasa mulai pukul 21.00.
Kurang lebih durasi puasa di Turki selama 18 jam sehari. Tentu sangat lama dibanding di Indonesia yang hanya menghabiskan sekitar 13 jam dalam sehari.
7. Sahur
Hampir sama seperti di Indonesia, tradisi membangunkan orang sahur di Turki dengan menggunakan bedug yang dinamakan davul. Orang yang memainkan alat musik davul dinamakan davulcu.
Mereka bertugas memainkan davul di sekitar gang atau jalanan padat penduduk, hanya saja davulcu tidak diiringi oleh teriakan sahur oleh anak-anak.
8. Ramainya Kegiatan pada Malam Hari
Akibat dari musim panas yang sangat terik di siang hari, terjadi pergantian kegiatan dari siang ke malam hari, terutama di bulan Ramadan. Dimana banyak orang yang enggan beraktivitas di siang hari dan lebih memilih untuk beristirahat.
Ketika malam hari, aktivitas di perkotaan menjadi lebih ramai layaknya siang hari. Banyak muda-mudi yang memenuhi café, keluarga yang berjalan-jalan di tempat terbuka, dan penjual yang mulai membuka dagangan di pasar.
Keadaan tersebut akan semakin ramai setelah waktu Tarawih hingga memasuki waktu subuh. Namun, pembatasan terkait keramaian di Turki masih dilakukan hingga saat ini terkait dengan wabah COVID-19.
Nah berikut merupakan aktivitas Ramadan yang dilakukan di Turki. Banyak sekali perbedaanya dengan Indonesia, Namun baik di Turki ataupun Indonesia. Tujuan Ramadan tetap sama, yaitu mendekatkan diri kepada sang pencipta dan mendapat pahala sebesar-besarnya!