Bulan Ramadan sudah datang. Tentunya, beribadah sunah mau pun wajib menjadi semakin intensif di bulan suci umat Muslim ini. Orang-orang berbondong-bondong ke masjid siang dan malam demi mengharapkan pahala dan keberkahaan dari sang Maha Kuasa. Selain hal tersebut, bulan ini dicirikan dengan takjil dan makanan khas yang hanya bisa kamu temui menjelang berbuka. Gorengan dan minuman manis menjadi menu khas untuk memecah puasa.
Namun, di samping semua itu, ada hal yang tak boleh luput di bulan Ramadan. Kamu harus tetap tampil trendy dan religius di bulan ini. Tidak hanya untuk kaum hawa, bagi kamu para pria, memilih pakaian yang modis dan syar’i membuat ibadah kamu semakin maksimal. Kamu juga bisa semakin bersemangat beribadah karena kepercayaan diri meningkat.
Setiap negara muslim di dunia memiliki ciri khas pakaian muslim mereka sendiri sendiri. Timur Tengah dengan gamisnya, sementara Indonesia dengan kopiah dan baju kokonya. Selain memakai baju koko dan sarung khas Indonesia, tak ada salahnya buat kamu untuk memakai baju muslim dari negara lain agar tampil lebih berbeda. Nah, maka dari itu kamu bisa menyimak pilihan fesyen dari berbagai negara di bawah ini untuk bisa kamu kenakan saat beribadah bulan Ramadan!
Gallabiya adalah baju longgar khas negeri Arab yang dikenakan untuk harian baik formal maupun non-formal. Gallabiya biasanya memiliki motif polos atau sedikit bordiran. Kalau di Indonesia sendiri, Gallabiya ini lebih dikenal dengan nama gamis polos atau baju muslim arab.
Gallabiya biasanya memanfaatkan bahan kain yang sejuk agar cocok di iklim tropis yang panas. Namun pilihan bahan tersebut tidak boleh terlalu tipis, karena Gallabiya juga digunakan untuk beribadah. Di sisi lain, bahan yang tidak terlalu tipis berguna agar pemakai Gallabiya tidak merasa terlalu dingin di malam hari. Karena itu, kain berserat halus seperti kain linen atau maxmara dapat menjadi pilihan sebagai kain dasar untuk membuat Gallabiya.
Pada dasarnya baju koko dikembangkan dan digunakan di komunitas Tionghoa. Namun sudah cukup lama baju ini populer sebagai baju muslim di Indonesia.
Cara pemakaian baju koko di Indonesia biasanya dipadukan dengan sarung atau celana panjang. Saung dan celana bisa juga dikenakan secara bersamaan. Sarung bisa digulung lebih tinggi dari biasanya sehingga memberi-kesan formal untuk kamu. Bila kamu bingung membayangkan bagaimana kombinasi fesyen ini, kamu bisa melihat pakaian yang dikenakan pejabat-pejabat tinggi Malaysia saat acara-acara kenegaraan.
Baju koko tersedia dengan pilihan lengan panjang atau pun pendek. Baju lengan pendek cocok untuk kamu yang suka kesederhanaan dan gampang gerah, sementara baju lengan panjang memberi kesan lebih religius karena menutup seluruh bagian lengan tubuh. Selain itu, baju kokoh lengan panjang mau pun pendek yang dirancang dengan model slim fit dapat memberi kesan lebih maskulin karena menunjukkan bagian-bagian otot di tubuh kaum adam.
Pada bagian kerah, baju koko umumnya memanfaatkan jenis Shanghay atau kerah tegak. Kerah jenis Shanghay cocok untuk kamu yang suka dengan gaya minimalis namun tetap modis, sementara jenis kerah tegak memberi kesan lebih formal bagi pengguna baju kokoh.
Tidak seperti Gallabiya yang motifnya lebih sederhana, baju koko dirancang dengan motif yang lebih variatif. Hal ini dikarenakan baju koko memiliki variasi warna yang lebih baragam, sehingga pilihan kombinasi warna dan motif bisa lebih banyak. Motif baju koko umumnya ditenun dan difokuskan pada bagian tengah baju atau bagian lengan. Motif disusun dengan bentuk simetris untuk menimbulkan kesan menyejukkan dan nyaman.
Menggunakan baju koko di bulan Ramadan? Kenapa tidak!
Kurta adalah pakaian tradisional khas masyarakat Asia Selatan. Berbagai komunitas masyarakat dari Afganistan, Bangladesh, India, Pakistan, Nepal dan Srilanka lazim menggunakan kurta.
Kurta memiliki model menyerupai gamis dan memiliki lengan panjang namun bagian bawahnya pendek, alias tidak menyatu dengan bawahan. Jadi kamu harus mengombinasikannya dengan celana panjang. Orang yang mengenakan kurta lazimnya juga mengenakan rompi dengan corak warna yang tidak terlalu mencolok dari kurta. Kalau kamu bingung membayangkan kurta, kamu bisa melihat pakaian-pakaian yang dikenakan pejabat India atau negara-negara Asia Selatan lain saat acara kenegaraan mereka.
Meski mirip seperti gamis, hal menarik dari kurta adalah variasi warna yang beragam. Kamu bisa memanfaatkan warna-warna cerah, seperti biru dongker atau merah untuk kurtamu. Lalu kamu bisa kombinasikan warna itu dengan celana panjang putih polos atau warna serupa dengan kurtanya.
Kurta pada umumnya becorak glossy mengkilap sehingga memberi kesan modis dan fashionable.
Tidak ada salahnya kamu tampil berbeda di bulan Ramadan ini dengan kurta!
Lagi-lagi kita kembali ke pakaian khas Timur Tengah. Sorban dan tawb merupakan kombinasi pakaian yang paling sering dipakai orang Timur Tengah kemana pun mereka pergi. Sorban sendiri merupakan penutup kepala dari bahan kain tenun yang mengombinasikan dua warna dengan motif simetris. Sedangkan Tawb adalah jenis baju muslim khas Arab yang menyerupai gamis yang panjang dan longgar.
Sorban cocok di Timur Tengah karena iklim di sana berdebu. Sorban dapat digunakan sebagai penutup hidung untuk menghindari debu masuk ke saluran pernapasan. Di sisi lain, sorban dapat digulung dan diikat di bagian kepala untuk menghindari panas matahari. Selain itu, tawb bisa membantu kamu menangkal sinar ultraviolet dengan mengenakannya di bagian kepala dengan benar.
Lingkungan Indonesia sebetulnya tidak berbeda jauh dengan di Timur Tengah. Debu dan terik matahari menjadi ciri khas lingkungan di banyak kota-kota besar Indonesia. Oleh sebab itu, sorban dapat menjadi pilihan fesyen untuk menghadapi lingkungan kota-kota besar.
Selain fungsi praktisnya, sorban bisa ditata dan diatur untuk memberi kesan estetis untuk kamu. Sorban bisa digunakan seperti kerudung atau diikat di kepala. Sorban yang digunakan seperti kerudung dapat kamu kombinasikan dengan peci atau kopiah untuk memberi kesan religius yang maksimal. Sementara itu, sorban yang diikat kepala akan memberi kesan religius maskulin seperti emir-emir Arab.
Untuk tawb sendiri sebetulnya fungsi utamanya mirip seperti gamis. Tawb pun mengambil bahan-bahan yang nyaman dikenakan untuk menghadapi iklim tropis. Perbedannya, tawb pada dasarnya lebih polos dan tidak memaanfaatkan motif-motif tertentu.
Namun kamu bisa tetap modis dengan menggunakan tawb. Kamu bisa kombinasikan tawb dengan jas atau memilih warna tawb selain putih, yakni hitam polos. Kombinasi tawb dan jas akan memberi kesan formal, sementara pilihan warna hitam polos membuat tawb tidak monoton. Untuk memaksimalkan tawb, kamu bisa mengenakan alas kaki selain sendal jepit. Tidak ada salahnya untuk mencoba hal berbeda seperti mengenakan sepatu wakai untuk dikombinasikan dengan tawb. Jenis sepatu ini memiliki pinggir sepatu yang tidak terlalu tinggi sehingga tetap cocok untuk dikenakan dengan tawb yang bentuknya mirip seperti gamis.
Nah itu dia, empat pilihan fesyen dari berbagai negara yang bisa kamu coba. Selamat beribadah puasa dan selamat mencoba!
Image: Pinterest, Google
FA
Fashion