Makin membesarnya janin di minggu ke-35 membuat tidak ada lagi ruang untuknya bergerak di dalam rahim. Tak heran jika tendangan sang buah hati terasa berkurang, namun akan lebih kencang. Lemak yang muncul kini sudah beredar ke seluruh tubuh janin. Berpindahnya posisi kepala janin ke bawah di minggu kehamilan ini menandakan Moms sudah siap melakukan persalinan.
Jika selama ini kita berpikir bahwa tangisan pertama bayi terjadi ketika ia baru dilahirkan ke dunia, ternyata kita keliru. Ternyata, tangisan pertama bayi dapat terjadi di dalam kandungan di minggu ini, lho! Meskipun terlihat seperti tidak menangis, ia bisa menunjukkan perilaku menangis seperti menggetarkan dagu dan mengambil napas yang tidak teratur selama beberapa kali sebelum menghembuskan napas.
Rahim Moms yang membesar akan menekan organ sekresi seperti kantung urin. Jadi, kalau Moms bertanya-tanya mengapa di usia kehamilan ini Moms jadi sering buang air kecil, hal tersebutlah penyebabnya. Selain menjadi lebih sering buang air kecil, Moms juga bisa mengalami sembelit karena rahim juga menekan usus dan rektum. Untuk mengatasinya, Moms disarankan mengonsumsi makanan berserat. Nyeri panggul juga akan masih Moms rasakan akibat tertekannya struktur saraf dan otot di sekitar panggul. Hal ini juga akan berdampak pada nyeri punggung bagian bawah.
Nah, untuk mengatasi nyeri panggul saat hamil, usahakan punggung Moms tetap lurus ketika duduk dan berdiri agar postur tubuh tetap terjaga. Otot yang menjaga titik berat tubuh pun akan menjadi lebih kuat. Meskipun belum masuk pada minggu melahirkan, tidak ada salahnya Moms menanyakan ke dokter persiapan apa yang harus disiapkan jika melewati batas waktu kelahiran.
Perut yang makin membesar membuat posisi tidur akan berubah. Memasuki minggu ke-35, posisi tidur terlentang sepertinya sudah tidak bisa Moms lakukan. Sebagai solusinya, Moms bisa tidur dalam posisi berbaring miring ke kiri. Lengkapi posisi tidur tersebut dengan menyangga bagian bawah pinggang dengan bantal kecil agar lebih nyaman.