Menikmati makanan yang dicelupkan atau dicocol ke dalam saus memang tidak ada duanya. Kebiasaan ini pun rupanya dilakukan di berbagai belahan dunia. Yuk, ikuti ceritanya.
Kata ‘dipping’ berasal dari kata ‘dip’ yang berarti celup. Berbeda dengan saus yang biasa ditabur di permukaan atau dicampur bersama hidangan untuk memperkaya rasa, saus ini dinikmati dengan mencelupkan makanan ke dalamnya.
Dipping sauce sudah dikenal sejak ababd ke-8 sebelum Masehi. Saat itu orang Mediterania telah terbiasa mengonsumsi roti dengan cara dicelupkan ke dalam minyak zaitun. Minyak zaitun yang digunakan sebagai celupan itu ditambahkan potongan bawang dan rempah untuk memperkaya rasa.
Konon, di daerah Timur Tengah, hummus yang terbuat dari chickpea dan campuran minyak zaitun sudah dikenal sejak abad ke-13. Sedangkan di daerah Yunani, dipping sauce yang terbuat dari yogurt, mentimun, dan minyak zaitun pun menjadi favorit.
Di Asia, chilli oil yang digunakan sebagai cocolan dim sum awalnya diperkenalkan oleh warga Sichuan. Sementara di daerah India, ada chutney, jenis cocolan dari yogurt yang lezat untuk menemani kudapan seperti samosa dan pakora.
Nah, itulah beberapa cerita mengenai perjalanan dipping sauce di berbagai negara. Kamu mau tahu lebih banyak lagi?
Image: mummymouseclubhouse.com
IA