Moms, pernahkah kamu mendengar istilah toxic parents? Toxic parents adalah sikap orang tua yang selalu mengatur kehidupan atau kegiatan anak untuk melakukan semua keinginannya. Para orang tua ini biasanya tidak terlalu mempedulikan perasaan anak dan tidak menghargai pendapat anak sehingga akan membuat batinnya terluka.
Toxic parents ini sangat berdampak negatif untuk tumbuh kembang dan kesehatan mental anak ketika mereka dewasa. Jadi, jika tidak ingin hal buruk terjadi pada anak, lebih baik hentikanlah lingkaran toxic parenting ini.
Ada beberapa tips penting yang harus dilakukan oleh orang tua agar tidak menjadi toxic parents bagi anak. Semua ini dilakukan agar kesehatan mentalnya tetap terjaga. Namun, sebelum mengetahui tipsnya, kamu harus simak terlebih dahulu ciri-ciri toxic parents di bawah ini.
Orang tua yang memiliki ciri toxic parents sering mencampuri semua urusan anak dan tidak menghargai privasinya. Toxic parents juga tidak mau mengerti bahwa anak butuh ruang dan ingin sendiri.
Toxic parents selalu mengambil keputusan sendiri dan tidak mau mendengarkan pendapat anak. Mereka selalu mengontrol dan tidak membiarkan anak melakukan apa pun tanpa seizin orang tua.
Alih-alih selalu menghargai dan memberikannya kasih sayang, orang tua dengan ciri toxic parents selalu menuntut anaknya menjadi perfect dan tidak mau mengerti perasaan anak. Padahal, tidak ada anak yang sempurna. Setiap anak selalu memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan anak yang lain.
Tanpa kita sadari, banyak orang tua yang merasa bahwa tindakan mereka yang paling benar karena lebih berpengalaman.
Padahal, sedikit mengalah pada anak bukanlah suatu perbuatan yang memalukan. Mengalah pada anak dan memberikannya kesempatan justru akan membuat kita menjadi orang tua yang bijak dan baik.
Menjadi orang tua memanglah suatu tugas yang cukup berat. Namun, bukan berarti kita tidak bisa menjadi orang tua yang baik dan bijaksana untuk anak. Berusahalah untuk tidak menjadi toxic parents pada anak agar kesehatan mentalnya terjaga.
Untuk menghindari hal ini, Moms harus lebih mengedukasi diri tentang parenting yang lebih baik dan sehat. Memang diperlukan proses belajar yang cukup lama, tapi tidak ada usaha yang akan mengkhianati hasilnya, bukan?
Moms bisa membaca buku-buku tentang parenting atau berkonsultasi dengan psikologi anak. Selain itu, Moms juga harus membangun kedekatan yang positif dengan anak, seperti menemaninya bermain atau menjadi pendengar yang baik untuk anak.
Ketika usia anak semakin bertambah, tentu pola pikir dan perilakunya akan berubah dan berkembang. Anak yang dulunya selalu menempel dan mengganggu aktivitas orang tua, kini, mereka mulai memiliki dunia dan privasinya sendiri.
Sebagai orang tua, Moms harus mulai mengerti dan menghargai privasi anak. Sebab, di masa inilah anak-anak sudah mulai mempunyai batasan dan rahasia sendiri. Untuk menghindari terbentuknya toxic parents, Moms harus menjadi orang tua yang bijak dan jangan terlalu ikut campur dengan kehidupan anak.
Ketika anak melakukan suatu kesalahan dan ia berani berkata jujur, hal yang harus dilakukan orang tua adalah memberikan respek atas kejujurannya, bukan memarahinya. Berikan arahan yang baik pada anak agar ia mengerti bahwa yang dilakukannya salah. Moms juga harus berterima kasih kepada anak karena mau mengakui kesalahannya.
Begitu pun saat anak sudah memasuki usia sekolah. Jangan mengkritiknya tentang nilai yang ia dapatkan. Cobalah untuk menghargai semua usahanya dan berikan ia semangat untuk belajar lebih giat lagi. Dengan begitu, anak akan merasa lebih percaya diri dan menganggap dirinya berarti.
Salah satu cara terbaik untuk menghindari menjadi toxic parents adalah dengan belajar lebih mengendalikan diri. Menjadi hal yang wajar jika para orang tua kerap emosi dengan tingkah laku anak. Namun, memarahi dan memukul anak bukanlah suatu perbuatan yang bisa dibenarkan.
Tindakan tersebut tentu akan berdampak negatif pada kesehatan mental anak. Saat ini terjadi, ingatlah bahwa Moms hanya akan menyesalinya dan tidak bisa mengubah waktu kembali.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, Moms harus bisa mengontrol emosi dan mengendalikan diri dengan baik.
Setiap kehidupan rumah tangga pasti akan menghadapi masalah setiap harinya. Terkadang adanya rasa marah, kecewa, dan sedih menjadi satu sehingga terjadi pertengkaran antara suami istri.
Namun, agar tidak menjadi toxic parents bagi anak, cobalah untuk menyembunyikan masalah pribadi dari anak-anak. Seberat apa pun permasalahannya, jangankan biarkan anak melihat dan merasakannya. Sebab, hal ini akan merusak mental anak di masa depan nanti.
Demikian 5 tips yang bisa kamu lakukan agar tidak menjadi toxic parents untuk menjaga kesehatan mental anak. Semoga tips di atas bermanfaat, ya, Sobat Shopee!
Nah, selain kelima tips di atas, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari lingkaran toxic parenting, yaitu dengan membaca buku tentang parenting. Berbagai buku tentang parenting yang bagus dan berkualitas bisa kamu temukan dengan mudah di Shopee.
Tak hanya buku parenting, Shopee juga menyediakan berbagai buku tentang self healing dan self talk, buku tentang motivasi hidup, buku tentang anak, dan masih banyak lagi.
Yuk, kunjungi Shopee sekarang!
Featured