Teka-teki masa depan Zah Rahan Krangar akhirnya terjawab. Seperti diprediksi sebelumnya, PSS Sleman yang menjadi tempat berlabuhnya Zah Rahan. Kedatangannya dikonfirmasi lewat akun Instagram PSS hari Minggu, 1 Maret 2020.
“Pemain asing terbaru kami. Selamat datang, Zah Rahan!” tulis caption di salah satu unggahan akun Instagram @psssleman yang berisi soal cuplikan video Zah Rahan.
Masa depan Zah Rahan memang sempat diperbincangkan karena berstatus bebas transfer. Madura United memutuskan tak ingin memasukkan namanya ke dalam skuat di Shopee Liga 1 2020. Cedera parah menjadi penyebab utama berpisahnya Madura United dan pemain asal Liberia tersebut.
Kepindahannya ke PSS pun sudah diprediksi banyak pihak. Itu karena kabar tim Elang Jawa bakal mendepak Alfonso de la Cruz. Ternyata, keputusan itu benar-benar dilakukan PSS untuk memberikan slot pemain asing kepada Zah Rahan.
Selain itu, keberadaan Dejan Antonic, pengganti Eduardo Perez sebagai pelatih, juga menjadi faktor penentu kepindahan pemain berusia 34 tahun tersebut. Maklum, keduanya sempat menjalani momen bersama di Madura United pada musim lalu.
Karena momen tersebut Antonic paham betul dengan kemampuan hebat Zah Rahan. Terlepas dari nasib buruknya di musim lalu, Zah Rahan tetap dianggap sebagai salah satu playmaker terbaik yang pernah bermain di Indonesia.
Sriwijaya dan Persipura Jayapura sempat menjadi klub yang menikmati permainan terbaik Zah Rahan. Bahkan, ia mampu menikmati gelar Liga Indonesia bersama Persipura di musim 2010/2011 dan 2013.
Namun, situasi pelik yang menimpa sepak bola Indonesia akibat sanksi FIFA membuat Zah Rahan kembali ke negaranya dan memperkuat FELDA United. Namun, ia kembali ke Indonesia di musim 2018 dan memperkuat Madura United. Di musim itu, ia tampil dalam 31 laga dan mencetak enam gol.
Kembalinya Zah Rahan melengkapi slot pemain asing yang dimiliki PSS. Tiga pemain asing yang sudah lebih dulu tiba adalah Yevhen Bokhasvili, Guilherme Batata, dan Aaron Evans. Di lini tengah, Zxah Rahan akan bekerja sama dengan Irfan Bachdim, Luthfi Kamal, dan I Gede Sukadana.