3 Mitos Seputar Pencernaan Anak, Temukan Kebenarannya di Sini

Ketika si kecil mengalami gangguan pencernaan, biasanya Bunda akan segera mencari informasi terlebih dahulu. Tak jarang Bunda mendengar berbagai mitos seputar pencernaan dari orang tua, kerabat, maupun internet. Tapi apakah semua mitos itu benar? Nah, supaya tidak terkecoh sehingga Bunda bisa melakukan pengobatan yang tepat untuk si kecil, sebaiknya simak kebenarannya berikut ini:

Mitos: Gumoh menjadi tanda si kecil alami masalah nutrisi
Source: Honest Docs

Mitos ini tidak sepenuhnya salah, Bunda. Meski begitu bukan berarti semua gumoh menjadi tanda masalah nutrisi, karena gumoh merupakan hal yang wajar terjadi pada si kecil, terutama pada usia kurang dari 6 bulan. Pada umumnya gumoh terjadi sesaat setelah makan. Biasanya keluar dalam jumlah sedikit, bercampur dengan air liur, dan tanpa tekanan dari perut.

Gumoh menjadi berbahaya jika terjadi secara berlebihan karena dapat memengaruhi asupan nutrisi dan tumbuh kembangnya. Tanda gumoh berlebihan adalah keluar dalam jumlah yang banyak (lebih dari 2 sendok makan), disertai tekanan kuat dari perut seperti muntah, gumoh masih terjadi meski usia si kecil sudah lebih dari 6 bulan, atau berat badan si kecil tidak kunjung bertambah. Jika si kecil mengalami hal ini, sebaiknya segera bawa ke dokter, Bunda.

Mitos: Kopi bisa atasi sembelit pada anak
Source: The Fashionable Housewife

Mitos ini tidak tepat, Bunda. Kopi masih belum bisa dicerna dengan baik oleh anak-anak sehingga bisa menimbulkan gangguan pencernaan. Apalagi kopi juga mengandung kafein yang dapat membuat si kecil merasa gelisah, sakit kepala, hingga kesulitan tidur.

Untuk mengatasi sembelit, sebaiknya Bunda memberinya asupan yang kaya serat dan prebiotik untuk melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan saluran cerna.

Mitos: Minyak angin ampuh untuk meredakan kembung
Source: Mom Junction

Sebenarnya belum ada penelitian yang membuktikan khasiat minyak angin untuk perut kembung secara pasti. Namun, mengoleskan minyak angin memang dapat membuat si kecil merasa nyaman.

Untuk mengurangi risiko terjadinya kembung, Bunda bisa memberi si kecil asupan yang mengandung serat dan laktosa rendah.

AM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *