5 Fakta Unik Dibalik Kecantikan Kain Lurik

Diambil dari bahasa jawa ‘lorek‘ yang berarti garis-garis, pesona kain lurik akhir-akhir ini memang sedang banyak digemari oleh para penggemar fashion di penjuru tanah air. Melambangkan kesederhanaan, kain lurik disulap oleh para desainer mode menjadi busana yang indah, mulai dari yang minimalis biasa hingga yang cukup rumit dengan teknik drapping.

Namun dibalik kecantikannya, ternyata lurik memiliki 5 fakta unik yang tak banyak diketahui oleh orang-orang lho. Ada apa saja? Jika penasaran, yuk coba intip selengkapnya di bawah ini.

1. Dalam pembuatannya, dibutuhkan banyak bahan yang beragam hingga akhirnya tercipta kain lurik. Mulai dari bahan serat, kapas, serat kayu, dan ada pula yang menggunakan serat sintetis.

2. Meski terlihat simpel, nyatanya proses pembuatan kain lurik memakan waktu yang cukup lama. Proses dimulai dari benang katun, lalu benang katun tersebut memasuki proses pewarnaan selama 1 hari dan harus benar-benar kering, juga tak boleh terkena banyak sinar matahari. Setelah selesai, barulah masuk ke proses pemintalan. Pemintalan sendiri ada dua, yaitu pemintalan motif dan pemintalan benang pakan. Barulah masuk ke proses sekir, yaitu pembuatan motif dan barulah benang yang sudah dipintal memasuki proses tenun.

3. Rata-rata pembuat kain lurik sudah berusia tua, yaitu 60 tahun ke atas.

4. Kain lurik kerap kali dijadikan sebagai status simbol dan fungsi ritual keagaman. Motif lurik yang digunakan oleh golongan bangsawan pun berbeda dengan yang digunakan dalam menjalani upacara adat. Begitu juga motif di keraton yang berbeda-beda.

5. Dibandingkan dengan batik lainnya, harga kain lurik cenderung lebih murah. Terdapat dua jenis kain lurik, yaitu yang dicetak dengan mesin dan kain lurik tradisional. Biasanya, kain lurik tradisional memiliki konsistensi yang lebih tebal dan teksturnya lebih terasa dibandingkan dengan yang dicetak oleh mesin.

Image: Cosmopolitan

WN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *