X

5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Terkait Hasil Penelitian Virus Corona

Memahami 5 hal ini dapat membantumu untuk melindungi diri dengan baik dari virus corona!

Vaksin untuk virus corona memang belum ditemukan. Meskipun demikian, lembaga penelitian di seluruh dunia telah menemukan pola penyebaran virus bernama COVID-19 itu.

Pola penyebaran virus corona harus Sobat Shopee pahami agar dapat mencegah penyebarannya. Berikut 5 hal terkait hasil penelitian soal virus corona yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Tak mengenal suhu

Penelitian dari Sekolah Kesehatan Umum T.H Chan, Harvard menyatakan, virus corona bisa menyebar dalam berbagai kondisi suhu. Mulai dari suhu dingin, kering, hingga tropis seperti di China dan wilayah-wilayah lain.

“Pergantian musim dari dingin ke semi telah muncul di wilayah Bumi bagian utara tapi tak membuat kasus corona langsung menurun,” ujarnya.

2. Sensitif dengan cuaca panas

Lain halnya dengan penelitian Sun Yat-sen University di Provinsi Guangzhou. Di sana ditemukan bahwa virus corona lebih menyukai suhu-suhu tertentu. Penelitian itu mengklaim corona bisa terpengaruh oleh pergantian musim dan temperatur.

“Kami menemukan virus itu sangat sensitif terhadap suhu tinggi yang berarti negara dengan kondisi lebih panas bisa menghambat penyebaran virus. Sebaliknya, negara dingin bisa menyebar lebih cepat,” kata penelitian tersebut.

3. Berbeda dengan flu biasa

Gejala flu biasa dan corona memang mirip. Hal itu yang membuat masyarakat sukar membedakan mana flu biasa mana corona.

Dokter spesialis paru-paru, Agus Dwi Susanto merinci perbedaan corona dengan flu biasa. Selain karena virus yang berbeda, infeksinya pun juga berbeda.

Flu biasanya akan sembuh lebih cepat. Gejalanya mencakup demam, sakit kepala atau pinggang, nyeri sendi, dan lemas. Sedangkan gejala virus corona biasanya berupa nyeri tenggorokan, meriang, batuk, hidung mampet di kedua bagiannya sehingga harus bernapas lewat mulut, dan sesak napas. Bahkan, dalam beberapa kasus, pasien corona juga mengalami diare.

“Dan pada kasus yang lebih berat, lama-lama akan terjadi progresivitas infeksi masuk ke paru, terjadilah pneumonia,” ujarnya.

4. Masker tak efektif cegah virus corona

Sobat Shopee tahu betapa langkanya masker sejak virus corona menyebar. Tak hanya di tanah air, kelangkaan masker juga terjadi di negara-negara lain. Namun, faktanya menggunakan masker tak bisa mencegah penularan virus corona.

Lembaga Penelitian Pencegah Penyakit Amerika Serikat atau dikenal CDC mengungkapkan bahwa masker tak efektif untuk orang sehat. Penggunaan masker tidak akan melindungi mereka. Sebaliknya, masker akan lebih efektif jika dipakai oleh orang-orang yang terkena corona atau petugas medis yang sedang menangani corona.

“Masker justru malah dapat meningkatkan risiko infeksi jika tak dipakai dengan benar,” ujar penelitian itu.

5. Alkohol bisa membunuh virus corona

Penelitian menemukan, cara paling efektif untuk mencegah penyebaran virus corona bukan dengan masker melainkan cuci tangan menggunakan sabun ataupun hand sanitizer. Cairan hand sanitizer yang mengandung alkohol ampuh membunuh berbagai macam jenis kuman.

Penelitian dari Clinical Microbiology Journal mengatakan, alkohol mampu menghancurkan bakteri dan virus. Alkohol dapat mengacaukan metabolisme sel pada bakteri dan virus.

Alkohol dengan kadar 30 persen dapat membunuh patogen. Makin tinggi kadar alkohol makin ampuh dan cepat untuk membunuh bakteri dan virus.

Lembaga CDC Amerika Serikat telah menyarankan hal yang sama. Menurut CDC, menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60 persen akan lebih efektif dalam membunuh kuman.

Namun tetap saja, cara terbaik mencegah penularan virus corona adalah dengan rutin mencuci tangan setiap 15 detik.

Featured
Tags: virus corona