[FORUM] 5 Mitos dan Fakta Imunisasi yang Harus Bunda Ketahui

Beredarnya mitos bahaya imunisasi membuat banyak Bunda yang berubah pikiran untuk memberikan imunisasi kepada si kecil. Padahal imunisasi wajib dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dalam melawan berbagai virus penyakit.

Nah, supaya Bunda tidak terkecoh, berikut ini Shopee jabarkan fakta imunisasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

Mitos: Imunisasi dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya

Faktanya, efek samping imunisasi bersifat sementara dan tidak berbahaya. Efek samping yang sering terjadi adalah nyeri dan pegal di area suntikan serta demam ringan yang akan segera hilang dalam beberapa hari. Sementara efek samping serius biasanya muncul akibat reaksi alergi terhadap bahan imunisasi, namun kasus ini sangat jarang terjadi.

Mitos: Imunisasi menyebabkan autisme

Penyebab munculnya mitos autisme akibat imunisasi adalah MMR, yakni vaksin untuk gondong, campak, dan rubella. Faktanya, studi membuktikan bahwa vaksin MMR tidak memicu autisme pada anak. Jadi imunisasi ini aman dan wajib dilakukan, Bunda.

Mitos: Imunisasi menyebabkan kematian mendadak

Berbeda dengan mitos vaksin MMR, mitos vaksin DPT yang beredar yakni dapat menyebabkan kematian mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). Mitos ini juga terbukti salah karena tidak ada kaitannya antara vaksin DPT dengan SIDS, Bunda. Sebaliknya, penelitian membuktikan bahwa vaksin DPT justru dapat menurunkan risiko SIDS. Selain itu, vaksin DPT berfungsi untuk melindungi si kecil dari penyakit tetanus serta difteri.

Mitos: Pemberian imunisasi tidak bisa dilakukan secara bersamaan karena berbahaya
Source: Vaccination Council

Faktanya, pemberian imunisasi secara bersamaan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan si kecil. Apalagi saat ini semakin banyak vaksin kombinasi yang menggabungkan berbagai jenis vaksin dalam satu suntikan, sehingga si kecil tidak perlu disuntik berkali-kali, Bunda. Sebaiknya konsultasikan ke petugas kesehatan untuk jenis vaksin yang dapat digabungkan dan yang tidak.

Mitos: Jangan melakukan imunisasi saat si kecil sedang sakit

Faktanya, pemberian imunisasi aman dilakukan pada anak yang sakit ringan (demam di bawah 38°C, flu, dan batuk). Namun, jika si kecil mengalami sakit kronis, alergi yang parah, serta demam tinggi, maka sebaiknya Bunda menunda pemberian imunisasi. Hal ini untuk memudahkan dokter mengobati penyakit yang sedang diderita agar tidak keliru dengan efek samping dari imunisasi.

Namun, pastikan si kecil segera mendapat vaksin yang tertunda saat kondisinya sudah mulai membaik ya, Bunda. Selain itu, sebaiknya Bunda juga mencatat semua data vaksin yang dibutuhkan dan data vaksin yang telah diterima si kecil.

Itu dia beberapa mitos dan fakta imunisasi yang perlu Bunda ketahui. Apakah Bunda masih ragu untuk melakukan imunisasi pada si kecil? Yuk, tulis pendapat Bunda pada kolom komentar di bawah.

AM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *