Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan bahwa sekolah masih menghadapi kendala dalam mempersiapkan adaptasi kebiasaan baru, terutama kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengizinkan dilakukannya kembali pembelajaran tatap muka langsung di zona kuning atau kawasan dengan resiko rendah penyebaran virus corona.
Berdasarkan hasil pengawasan KPAI, mereka menyebut bahwa banyak sekolah yang belum siap secara infrastruktur fisik dan berbagai standar prosedur operasional. Misalnya kedatangan, kegiatan di kelas, kepergian dari sekolah serta ibadah di masjid.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan bahwa persiapan protokol kesehatan menjadi sangat penting dalam operasional sekolah. Ia juga menambahkan bahwa pembukaan sekolah tanpa persiapan yang matang bisa menbahayakan kesehatan dan nyawa para anak, guru, kepala sekolah serta warga lainnya.
“KPAI mendorong penyiapan tidak hanya urusan infrastruktur seperti wastafel, sabun, disinfektan dan lain-lain, namun juga perlu menyiapkan kenormalan baru saat pembelajaran tatap muka akan dilakukan,” ucapnya.
Diharapkan di masa adaptasi kebiasaan baru, penerapan protokol kesehatan dapat digencarkan untuk menekan angka penyebaran virus corona. Ketika beraktivitas di luar rumah, selalu sediakan alat pembersih tangan seperti hand sanitizer, memakai alat pelindung seperti masker atau bahkan hingga face shield, serta menjaga jarak. Ayo, lengkapi keperluan adaptasi kebiasaan baru di sini!