Saat ini, sebagian besar brand membutuhkan jasa seorang influencer untuk membantu mengenalkan produk mereka. Namun, pernahkah kamu mendengar istilah ‘nano influencer’? Nano influencer adalah salah satu jenis influencer yang sedang diminati oleh banyak content creator pemula.
Secara umum, influencer dapat dibagi menjadi empat kategori, yakni nano influencer, micro influencer, macro influencer, dan mega influencer. Nah, dalam artikel ini, kamu akan mengetahui penjelasan yang lebih mendalam tentang nano influencer.
Baca Juga: 6 Cara Menjadi Influencer yang Dapat Penghasilan Tinggi
Dari banyaknya jenis influncer, kamu mungkin belum mengetahui apa itu nano influencer.
Nano influencer adalah seorang influencer yang mempunyai 1.000-10.000 followers di media sosial. Meskipun memiliki jumlah followers yang tidak banyak, kategori influencer yang satu ini termasuk yang paling banyak digunakan. Pengikut mereka sering kali adalah teman, keluarga, atau kolega yang mempercayai rekomendasi mereka. Berikut ini adalah gambaran contoh nano influencer yang ada di sosial media:
Nano influencer menawarkan beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh influencer dengan pengikut yang lebih banyak. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Rate card nano influence umumnya relatif lebih murah dibandingkan jenis influencer lainnya. Bekerja sama dengan nano influencer jauh lebih hemat biaya dibandingkan dengan influencer dengan pengikut yang lebih banyak.
Di samping itu, nano influencer juga lebih banyak berinteraksi dengan para pengikutnya di media sosial. Pengikut mereka lebih aktif menyukai, berkomentar, dan membagikan konten mereka. Hal ini karena hubungan yang lebih personal dan autentik antara nano influencer dan audiensnya. Hal ini membuat engagement yang terjadi di antara keduanya terbilang tinggi.
Jumlah followers yang sedikit juga membuat influencer lebih dekat dengan pengikutnya sehingga kampanye yang dilakukan bisa lebih intim dan personal. Dengan kedekatan emosional yang lebih tinggi, audiens pun lebih mudah untuk dipengaruhi.
Tak hanya itu, konten nano influencer jauh lebih autentik dan relatable bagi audiens mereka. Mereka tidak terikat oleh kontrak brand yang ketat, sehingga mereka dapat membuat konten yang lebih jujur dan natural.
Kelebihan lain yang didapat saat menggunakan jasa nano influencer adalah jangkauan audiens bisa lebih beragam. Jika menggunakan jasa influencer ternama, biasanya brand hanya menggunakan satu atau dua orang.
Namun, dengan total biaya yang relatif serupa, brand bisa merekrut lebih banyak nano influencer. Brand juga bisa memilih influencer dengan karakter yang berbeda sehingga audiens yang diraih juga lebih beragam.
Secara umum, baik itu nano influencer, micro influencer, makro influencer, maupun mega influencer, mereka semua mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama terhadap produk atau brand yang bekerja sama dengan mereka. Tanggung jawab yang dimaksud di antaranya adalah sebagai berikut.
Tidak hanya memproduksi konten original secara pribadi, tugas lain seorang nano influencer adalah membuat konten promosi yang sesuai dengan kontrak kerja sama.
Konten promosi yang dibuat harus sesuai dengan brief. Bentuk atau isi konten promosi juga harus bisa memancing tanggapan dari followers sehingga engagement yang dihasilkan menjadi lebih baik.
Setelah membuat konten promosi, influencer juga harus memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk mempublikasikan konten tersebut. Biasanya, setiap influencer mempunyai jadwal posting berbeda yang disesuaikan dengan audiens masing-masing.
Jadwal posting ini terkadang juga disesuaikan dengan karakter pengikut yang mereka punya. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, publikasi bisa dilakukan saat prime time.
Umumnya, brand akan memberikan target tertentu kepada seorang nano influencer. Salah satu target yang kerap diberikan adalah engagement.
Untuk mendapatkan engagement yang tinggi, nano influencer harus bisa berinteraksi baik dengan pengikutnya. Engagement yang tinggi akan berdampak baik kepada brand dan juga influencer itu sendiri. Value mereka akan semakin tinggi.
Di samping tiga tanggung jawab di atas, hal yang tidak kalah penting yang harus dilakukan nano influencer adalah memastikan promosi berjalan lancar dan sesuai dengan kesepakatan.
Hal ini menjadi salah satu penentu keberhasilan dari kerja sama yang dilakukan. Keberhasilan ini tentu akan berdampak baik bagi influencer itu sendiri.
Menurut beberapa sumber, nano influencer dibagi menjadi dua tipe, yakni sebagai berikut.
Native nano influencer adalah seseorang yang baru mulai merintis karier sebagai seorang influencer.
Secara popularitas, mereka belum terlalu populer di media sosial. Namun, mereka selalu konsisten menghadirkan konten-konten menarik dan berkualitas. Pelan tapi pasti, followers mulai mempercayai mereka sebagai seorang influencer.
Berbeda dengan tipe sebelumnya, tipe nano influencer yang satu ini sudah mempunyai popularitas terlebih dahulu. Sebagian pengguna media sosial sudah mengenal mereka.
Popularitas ini biasanya diperoleh melalui ikatan organisasi atau kelompok. Kepopuleran ini kemudian dimanfaatkan oleh brand untuk menjalin kerja sama.
Influencer dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan jumlah followers yang mereka miliki, di antaranya:
Mega influencer adalah individu dengan lebih dari 1 juta pengikut di media sosial. Mereka biasanya adalah selebriti atau tokoh terkenal yang memiliki jangkauan sangat luas dan dapat memengaruhi opini publik secara signifikan.
Macro influencer memiliki antara 100 ribu hingga 1 juta pengikut. Mereka sering kali adalah pakar dalam bidang tertentu atau selebriti di media sosial, yang dikenal karena konten mereka yang berkualitas dan pengaruhnya yang kuat dalam komunitas mereka.
Micro influencer memiliki antara 10 ribu hingga 100 ribu pengikut. Mereka dikenal karena kedekatan dan hubungan personal yang lebih erat dengan audiens mereka, serta kemampuan untuk menciptakan konten yang lebih otentik dan relevan bagi pengikut mereka.
Nano influencer adalah mereka yang memiliki kurang dari 10 ribu pengikut. Meskipun jangkauan mereka lebih kecil, mereka memiliki hubungan yang sangat kuat dan personal dengan audiens mereka, membuat mereka efektif dalam mempengaruhi pengikut mereka dalam skala yang lebih intim.
Nano influencer dapat menjadi mitra yang ideal untuk berbagai jenis bisnis, terutama:
Nano influencer dapat membantu bisnis lokal menjangkau target audiens di wilayah mereka. Umumnya, Pengikut nano influencer adalah penonton berasal dari daerah yang sama, sehingga mereka dapat memberikan rekomendasi yang lebih relevan dan terpercaya.
Contoh: Sebuah kedai kopi lokal dapat bekerja sama dengan nano influencer di wilayahnya untuk mempromosikan produk mereka. Nano influencer dapat membagikan foto dan video kedai kopi tersebut kepada pengikutnya, dan mendorong mereka untuk datang dan mencobanya.
Nano influencer dapat membantu mempromosikan produk niche kepada audiens yang tepat. Mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang niche mereka, sehingga mereka dapat menargetkan konten mereka dengan lebih efektif dan efisien.
Contoh: Sebuah brand kosmetik vegan dapat bekerja sama dengan nano influencer yang fokus pada gaya hidup vegan untuk mempromosikan produk mereka. Nano influencer ini dapat menjangkau komunitas vegan yang tertarik dengan produk-produk yang ramah lingkungan.
Nano influencer dapat membantu startup meningkatkan brand awareness dan membangun kepercayaan dengan calon pelanggan. Pengikut nano influencer lebih terbuka terhadap produk dan brand baru, sehingga mereka dapat menjadi target yang ideal untuk startup.
Contoh: Sebuah startup aplikasi fitness dapat bekerja sama dengan nano influencer yang aktif berolahraga untuk mempromosikan aplikasinya. Nano influencer dapat membagikan pengalaman mereka menggunakan aplikasi tersebut dan mendorong pengikutnya untuk mencobanya.
Meskipun jumlah pengikutnya kecil, nano influencer adalah influencer yang memiliki hubungan yang kuat dan autentik dengan audiensnya. Pengikut mereka sering kali adalah teman, keluarga, atau kolega yang mempercayai rekomendasi mereka.
Hal ini membuat nano influencer ideal untuk brand yang ingin membangun kepercayaan dan kredibilitas di niche tertentu. Nano influencer menawarkan beberapa kelebihan, seperti tingkat engagement yang tinggi, biaya yang terjangkau, konten yang autentik, dan relatability dengan audiens. Mereka cocok untuk bisnis lokal, produk niche, dan startup.
Untuk menjadi nano influencer yang sukses, kamu perlu menguasai beberapa skill penting:
Keterampilan mengambil foto dan video berkualitas tinggi sangat penting. Investasikan dalam kamera yang bagus atau pelajari cara memaksimalkan penggunaan kamera smartphone kamu. Pelajari teknik dasar seperti pencahayaan, komposisi, dan editing.
Mampu menulis caption yang menarik dan informatif adalah keterampilan yang berharga. Caption yang baik bisa menarik perhatian dan mengundang interaksi dari audiens.
Mengelola akun media sosial memerlukan keterampilan manajemen yang baik. Kamu perlu mengatur jadwal posting, merespons komentar dan pesan, serta menganalisis data untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak.
Membangun jaringan dengan influencer lain, brand, dan followers adalah bagian penting dari kesuksesan sebagai nano influencer. Berpartisipasi dalam acara atau komunitas yang relevan dengan niche kamu bisa membantumu membangun koneksi yang berharga.
Setiap platform media sosial memiliki algoritma dan fitur yang berbeda. Pahami bagaimana cara kerja platform yang kamu gunakan dan manfaatkan fitur-fiturnya untuk keuntunganmu.
Menjadi nano influencer memiliki keunikan tersendiri. Meski jumlah followers kamu mungkin tidak sebanyak influencer lain, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk menjadi nano influencer yang sukses:
Temukan dan tentukan niche atau topik yang kamu minati dan kuasai. Misalnya, kamu bisa fokus pada kecantikan, fitness, teknologi, atau parenting. Dengan fokus pada niche tertentu, kamu akan lebih mudah menarik audiens yang tertarik pada topik tersebut.
Konsistensi adalah kunci. Buat jadwal posting yang teratur agar pengikutmu tahu kapan mereka bisa mengharapkan konten baru darimu. Misalnya, kamu bisa memposting setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Berinteraksilah dengan pengikutmu melalui komentar, direct message, dan fitur interaktif lainnya di platform media sosial. Tunjukkan bahwa kamu menghargai mereka dan peduli dengan opini mereka.
Meskipun kamu baru memulai, jangan ragu untuk menghubungi influencer lain untuk kolaborasi. Ini bisa membantumu menjangkau audiens baru dan meningkatkan visibilitasmu.
Hashtag serta sound dapat membantu konten kamu ditemukan oleh orang-orang yang tertarik dengan topik yang sama. Gunakan hashtag yang relevan dengan niche kamu untuk meningkatkan jangkauan konten.
Baca Juga: Cara Menjadi Content Creator dan Perlengkapan yang Perlu Disiapkan
Berdasarkan penjelasan di atas, untuk menjadi seorang nano influencer, kamu tidak harus mempunyai ratusan ribu atau jutaan followers. Memiliki original content yang menarik dengan 1.000 followers sudah cukup untuk menjadi nano influencer.
Kunci penting untuk seorang nano influencer adalah konsisten membuat konten yang orisinal dan meningkatkan interaksi dengan followers. Niscaya, kamu bisa mendapatkan kepercayaan followers dari situ, Sobat Shopee!
Jika ingin memulai karier sebagai nano influencer, kamu bisa bergabung menjadi Shopee Affiliates, lho. Dengan menjadi affiliate Shopee, kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara mempromosikan produk-produk di Shopee melalui media sosial. Kamu bisa menggunakan Instagram, Shopee Video, YouTube, Facebook, TikTok, dan/atau Twitter.
Satu hal yang menarik dari program ini, para content creator atau influencer diberi kebebasan untuk memilih produk yang ingin dipromosikan. Tidak ada juga batasan minimum followers media sosial.
Dengan cara daftar yang mudah, komisi yang ditawarkan Shopee Affiliates Program juga menggiurkan, lho. Kamu bisa menikmati komisi Shopee, komisi tambahan dari komisi XTRA, & masih banyak lagi.
Menarik, bukan? Ayo, segera daftarkan dirimu menjadi affiliate di Shopee!
News & Lifestyle