Apakah Ngidam Harus Dituruti? Ini Penjelasannya

Apakah Bunda mengalami ngidam saat hamil? Ngidam memang umum dialami oleh para ibu hamil, terutama di masa awal kehamilan. Bentuk ngidam pun sangat beragam, namun yang paling sering ditemui adalah ngidam makanan, mulai dari makanan manis, asin, hingga asam.

Ngidam juga sering muncul di waktu yang kurang tepat, misalnya di tengah malam yang membuat suami tercinta harus rela berjuang mendapatkan makanan idaman Bunda. Tapi terkadang ketika makanan sudah tersedia di depan mata, Bunda malah jadi tidak berselera sehingga membuat usaha suami sia-sia. Sementara jika ngidam tidak terpenuhi juga dapat membuat suasana hati Bunda semakin buruk.

Waduh, jadi yang benar bagaimana nih, Bunda? Dituruti atau diabaikan saja? Nah, sebelum itu, kita cari tahu dahulu penyebab munculnya ngidam.

ALASAN MUNCULNYA NGIDAM
Source: Reader’s Digest

Sebenarnya belum ada penelitian medis yang berhasil membuktikan secara pasti penyebab munculnya ngidam. Tapi ada beberapa teori yang menyatakan bahwa ngidam disebabkan perubahan hormon pada ibu hamil yang membuat Bunda semakin sensitif.

Teori lainnya menyatakan bahwa ngidam merupakan tanda bahwa sebenarnya tubuh mengalami kekurangan nutrisi. Nutrisi yang kurang tersebut terkandung dalam makanan yang Bunda idamkan. Misalnya, Bunda ngidam nasi goreng karena tubuh ternyata kekurangan karbohidrat dan protein. Namun, perlu diingat bahwa pernyataan ini masih berupa teori dan belum pasti.

APAKAH HARUS DITURUTI?
Source: 30Second

Tentunya tidak semua ngidam harus Bunda turuti, apalagi ngidam makanan yang tidak sehat seperti makanan berlemak atau tinggi gula. Keinginan bisa saja terpenuhi namun malah berdampak buruk bagi kesehatan Bunda. Solusinya, Bunda bisa menggantinya dengan makanan serupa yang lebih sehat. Seperti, jika ngidam cokelat, Bunda bisa menggantinya dengan cokelat hitam yang lebih rendah gula.

Bunda juga pasti pernah mendengar mitos tentang mengabaikan ngidam dapat menyebabkan anak suka ngiler. Eits, Bunda tak perlu khawatir karena mitos ini terbukti tidak benar kok. Jadi, tak perlu menuruti ngidam bila berdampak buruk bagi kesehatan Bunda dan janin, ya.

AM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *