Bali United telah dinobatkan sebagai juara Shopee Liga 1 2019. Kepastian itu sudah didapat Serdadu Tridatu sejak awal pekan lalu. Hebatnya, gelar juara sudah diamankan meski masih ada empat laga tersisa. Bali United menyegel gelar juara Shopee Liga 1 usai Borneo FC bermain imbang 2-2 dengan PSM Makassar, Senin (2/12). Saat itu, anak asuh Stefano Teco Cugurra masih bermain melawan Semen Padang yang akhirnya dimenangkan dengan skor 2-0.
Ini adalah buah dari perjuangan mereka selama beberapa tahun terakhir. Hal ini juga menuntaskan kekesalan mereka yang gagal menjadi juara di musim 2017 karena kalah head to head dari Bhayangkara FC. Kesuksesan Bali United tentu tak lepas dari jasa semua pemainnya. Namun, tetap ada beberapa pemain yang memiliki kontribusi paling besar. Seperti keempat pemain ini yang telah menjadi tulang punggung Bali United sepanjang musim.
1. Wawan Hendrawan
Usianya memang sudah 36 tahun, tapi kiper kelahiran Brebes ini menjadi sosok yang tak tergantikan di bawah mistar gawang. Tak percuma Bali United memberikannya kepercayaan sejak musim 2017. Wawan Hendrawan memang kiper yang sarat pengalaman dalam sepak bola Indonesia.
Selain Bali United, ia juga sempat berkostum Mitra Kukar, Deltras Sidoarjo, Persisam Putra Samarinda, Persita Tangerang, Pelita Jaya FC, Persita Tangerang, Persikab Bandung, dan Persikabo Bogor. Deretan pengalaman tersebut dimanfaatkan Wawan untuk membantu Serdadu Tridatu. Hasilnya, mereka menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit (28 gol).
2. Fadil Sausu
Selain Wawan, ada satu pemain lagi yang berlabel tak tergantikan. Ia adalah Sausu yang tak pernah sekalipun absen bermain di Shopee Liga 1 2019. Dari 30 laga, 29 di antaranya tampil sebagai starter.
Sausu, 34, menjadi pemain yang paling lama telah membela Bali United, yakni sejak 2014. Namun, peran sebagai pemain inti baru didapat pada musim 2017. Sejak ini, lini tengah Bali United selalu diisi nama pemain kelahiran Palu tersebut. Itu mengapa ia lebih sering mengemban tugas sebagai kapten. Dari 30 laga, ia ikut menyumbang dua gol dan enam assist. Ia juga memiliki kemampuan mematikan lewat tendangan bebas.
3. Paulo Sergio
Keputusan Bali United menghadirkan Paulo dari Bhayangkara FC sangat tepat. Di musim pertamanya, ia langsung memberikan dampak yang signifikan, seperti apa yang ia lakukan saat membantu Bhayangkara juara di musim 2017. Hingga pekan 31, ia sudah memainkan 26 pertandingan dan selalu sebagai starter. Soal gol, ia memang hanya bisa menyumbang dua. Tapi, ia juga sukses mencetak 10 assist sepanjang musim ini.
Salah satu kemampuannya memang dalam hal eksekusi bola mati. Namun, ia juga mendapat peran sebagai pengatur serangan dan muncul sebagai pemecah kebuntuan saat para penyerang Bali United mendapat pengawalan ketat.
4. Ilija Spasojevic
Untuk pemain yang satu ini, kontribusinya tak perlu dipertanyakan. Ia sempat dianggap sebagai rekrutan gagal di musim 2018. Itu karena sumbangan golnya tak sesuai ekspektasi manajemen. Saat itu, ia hanya bisa membukukan sembilan gol dari 28 pertandingan. Padahal saat bersama Bhayangkara, ia mampu mengemas 13 gol hanya dari 16 pertandingan. Namun, kritik tersebut mampu dijawab bomber berusia 32 tahun itu di musim 2019.
Total, sudah 16 gol yang ia kemas dari 29 pertandingan. Perannya di lini depan benar-benar tak tergantikan. Bahkan, di laga penentu melawan Semen Padang, ia memborong dua gol. Padahal saat itu ia masih berduka setelah sang istri, Lelhy Arief Spasojevic, meninggal dunia pada 20 November 2019.