Keberadaan warisan budaya memiliki nilai tersendiri terhadap identitas bangsa. Salah satu peninggalan budaya Indonesia yang paling berharga dan patut dilestarikan adalah batik. Kain yang proses pembuatannya melibatkan canting dan malam ini nyatanya telah dikenal luas hingga ke mancanegara sebagai salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Sungguh membanggakan!
Batik sendiri memiliki aneka ragam jenis motif yang bervariasi, yang ditentukan oleh banyak hal, antara lain teknik pembuatan dan pewarnaan, hingga daerah asal pembuatan. Hal inilah yang membuat batik tidak dilihat sebagai kain semata, melainkan juga sebagai penoreh cerita mengenai keberagaman bangsa Indonesia.
Penasaran sebenarnya darimana saja sih, asal serta arti motif batik yang selama ini kita lihat dan kenakan? Intip ceritanya di sini, yuk, Shopeeholics!
MEGA MENDUNG (CIREBON)
Motif batik yang merupakan kebanggaan kota Cirebon ini memiliki bentuk menyerupai awan yang sedang berkumpul di langit. Konon katanya, pencipta motif ini terinspirasi dari keindahan awan yang dilihatnya dari genangan air setelah hujan. Oleh karena itu motif ini diberi nama mega mendung, karena mega berarti awan, dan mendung menandakan cuaca yang saat itu sedang sejuk setelah turunnya hujan.
PARANG (JAWA)
Diperkirakan sudah ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura (Solo), motif parang terbilang merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Kata parang sendiri berasal dari kata pereng yang berarti lereng atau tebing. Motif ini juga menyerupai susunan huruf S yang saling terkait satu sama lain melambangkan suatu kesinambungan.
KAWUNG (YOGYAKARTA)
Tahu dong, cemilan kenyal berbentuk lonjong yang terbuat dari kelapa, kolang-kaling? Motif batik Kawung asal Yogyakarta ini memiliki bentuk yang menyerupai kolang-kaling yang disusun berdampingan satu sama lain, lho. Konon motif batik ini merupakan kesukaan kalangan keraton Kesultanan Yogyakarta, sehingga pada awal kemunculannya, batik ini hanya digunakan oleh keluarga inti Sultan Hamengkubuwono.
GENTONGAN (MADURA)
Batik yang memiliki ciri khas warna yang berani serta pengerjaan yang halus ini merupakan motif batik asal Madura yang menggunakan alat gentongan dalam proses pembuatannya. Teknik pewarnaan gentong ini hanya dilakukan untuk satu jenis warna saja, yaitu indigo. Hasil celupannya pun awet serta memiliki tingkat kepekatan warna yang merata. Selain itu, proses pengerjaannya pun cukup memakan waktu, yakni hingga 6 bulan lamanya, juga membuat batik ini dihargai cukup mahal.
Image: Freepik
AC