Mengeksfoliasi kulit wajah menggunakan scrub merupakan hal yang biasa kita dengar. Butiran kasar pada scrub berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati dan memperbaiki tampilan bekas jerawat serta kulit kusam.
Beberapa clay mask yang mengandung butiran scrub di dalamnya pun termasuk ke dalam golongan eksfoliator. Mengeksfoliasi wajah dengan scrub seringkali disebut dengan physical exfoliation.
Nah, selain mengeksfoliasi wajah dengan scrub, terdapat beberapa bahan kimiawi yang berfungsi sebagai eksfoliator. Dewasa ini, banyak ahli kulit yang lebih menyarankan chemical exfoliation dibanding physical exfoliation. Apa sajakah bahan-bahan kimia yang dimaksud?
Pertama-tama, mari kita berkenalan dengan AHA. Terdiri dari glycolic acid, lactic acid, citric acid, dan ascorbic acid, AHA tidak hanya mengangkat kulit mati, namun juga mengangkat ‘lem’ yang menyebabkan kulit mati merekat pada kulit. AHA dapat kamu temukan di produk ini:
Sebagai salah satu bagian dari AHA, glycolic acid sering digunakan sebagai bahan aktif dari toner. Mencerahkan serta menghaluskan kulit, kamu bisa melihat kulit kamu bersinar dalam sekejap bila rutin menggunakan toner berkandungan glycolic acid.
Selanjutnya adalah BHA dan termasuk di dalamnya, adalah salicylic acid. Selain mencegah penumpukan kulit mati pada wajah, salicylic acid juga berguna untuk untuk mengobati jerawat. Gunakan pembersih wajah dengan kandungan salicylic acid di dalamnya untuk mencegah pembentukan bakteri di kulit.
Setiap habis mencuci wajah, selalu gunakan toner guna mempersiapkan wajah untuk langkah perawatan selanjutnya. Beberapa toner juga berperan sebagai eksfoliator dan membantu mengangkat sel kulit mati, lho.
Bahan selanjutnya adalah Vitamin C. Memiliki sifat anti-aging, vitamin C menyamarkan noda hitam, meratakan diskolorasi kulit, dan meminimalisir hiperpigmentasi. Secara otomatis, kulit pun terlihat lebih cerah dan terlihat lebih bersih.
Vitamin C sendiri memiliki banyak jenis dan sebutan. Yang paling jarang kamu dengar mungkin adalah Chitosan, yang merupakan wajah lain dari vitamin C. Chitosan sebenarnya tergolong alami, karena diambil dari kerangka luar spesies krustasea seperti kepiting dan udang. Nah, mengeksfoliasi wajah dengan chitosan dapat memberikanmu kulit yang halus dan bercahaya.
Nah, sudah tahu yang mana yang akan kamu gunakan untuk mengobati serta mencegah hiperpigmentasi? Jangan lupa gunakan tabir surya setelahnya, ya!
IA