Popok Sekali Pakai Bukanlah Satu-satunya Solusi Atasi Ompol Anak

Banyak orang tua memutuskan untuk memakaikan popok sekali pakai (pospak) pada anaknya. Selain praktis juga tidak akan memperbanyak cucian pakaian bayi. Apalagi untuk bayi yang baru lahir yang intensitas BAK bisa lebih dari 10 kali dan BAB bahkan sampai 6-8 kali.

Namun penggunaan pospak memiliki banyak resiko pada kulit bayi. Kulit bayi yang sensitif bisa saja terkena infeksi dan ruam akibat terlalu lama bersentuhan dengan urine dan tinja.

Lalu bagaimana cara mengatasi ompol bayi tanpa pospak? Berikut tips-tipsnya:

1. Perlak ompol

Untuk bayi baru lahir gunakan perlak sebagai alas ompol bayi. Sehingga jika bayi ngompol atau pup tidak akan tembus ke kasurnya. Menggantikan celana dan bedong bayi tak akan membuat bayi terganggu tidurnya. Justru ketika sudah diganti bayi akan merasa nyaman dan akan tidur lagi. Sangat disarankan pengunaan pospak pada bayi dibawah 4 bulan diminimalisir. karena diusia itu kulit bayi sangatlah sensitif.

2. Sprei waterproof

Saat usia bayi sudah di atas 4 bulan, biasanya orang tua lebih sering memakaikan pospak ketimbang celana kain, karena tingkat keaktifan sang buah hati. Tentu kalau dipakaikan celana, ompolnya akan mudah tersebar kemana-mana.

Untuk hadapi bayi yang lagi super aktif, orang tua bisa menggunakan sprei waterproof agar ompol bayi tidak tercecer kemana-mana. Cara membersihkan ompolnya pun cukup mudah, yaitu dengan dilap saja bagian yang terkena ompol.

3. Gunakan Clodi

Cloth diaper (clodi) bisa jadi pilihan orang tua sebagai pengganti pospak. Clodi memiliki banyak manfaat, antara lain terbuat dari kain yang halus serta mudah diganti ketika sudah basah sehingga dapat mengurangi resiko ruam dan iritasi pada kulit bayi.

Namun penggunaannya juga jangan terlalu sering. Cukup gunakan clodi pada malam hari atau saat berpergian saja karena kulit bayi juga perlu “bernapas”. Anak yang terbiasa menggunakan clodi akan mudah menyadari kalo celananya basah dan tentunya akan memudahkan orang tua dalam mengajarkan toilet training pada anak.

 

4. Toilet training dini

Toilet training adalah proses mengajari anak buang air sendiri di toilet. Toilet training bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya adalah ketika anak bangun tidur ajak anak ke toilet untuk buang air. Bayi usia diatas 6 bulan biasanya sudah bisa mengontrol pipis mereka.

Kebiasaan ini jika terus dilakukan akan membuat anak mengerti tentang konsep toilet training. Selain itu toilet training juga bisa dilakukan dengan melihat ekpresi anak saat akan BAK atau BAB.

Jika Shopee-mom sudah melihat ekpresi anak yang seperti akan buang air besar, segera saja bawa anak ke toilet. Jangan lupa untuk selalu memberikan pujian atas usaha dan kepintarannya ya mom!

Itu beberapa cara yang Shopee-Mom bisa coba untuk kurangi penggunaan pospak dan perlahan ajarkan anak untuk langsung menggunakan toilet sendiri.

Image: Unsplash

Dheni Puji Rahayu – dhenirahayu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *