AHA, BHA, PHA: Perbedaan, Fungsi dan Cara Penggunaannya

Perbedaan dan Fungsi AHA, BHA, dan PHA

Para skincare enthusiast tentu sudah tidak asing lagi dengan singkatan bahan-bahan aktif seperti AHA, BHA, maupun PHA. Fungsi utama ketiga senyawa tersebut adalah untuk mengeksfoliasi atau mengangkat sel-sel kulit mati pada wajah.

AHA, BHA, dan PHA bisa ditemukan dalam sederet produk perawatan, seperti face wash, toner, essence, serum, hingga moisturizer. Nah, lantas apa yang membedakan ketiganya dan bagaimana cara penggunaannya agar dapat bekerja secara maksimal? Temukan jawaban selengkapnya di bawah ini.

Perbedaan AHA, BHA, dan PHA

Perbedaan AHA BHA dan PHA
Sumber Gambar: First Aid Beauty

Fungsi AHA, BHA, dan PHA adalah sebagai agen pengelupasan kulit yang efektif, serta mempercepat proses regenerasi kulit dan membuat kulit tampak lebih bercahaya. Meski begitu, ternyata ketiga jenis asam hidroksi ini berbeda, lho. Apa perbedaannya?

1. Apa Itu AHA?

AHA (alpha hydroxy acid) adalah jenis asam hidroksi yang bersifat larut dalam air dan berfungsi sebagai agen eksfoliator kulit, untuk menghilangkan sel-sel kulit mati penyebab kulit kusam dan memiliki anti-aging. Kandungan AHA dalam perawatan kulit dapat ditemukan dalam bentuk:

  • Citric acid, berasal dari jeruk
  • Glycolic acid, berasal dari tebu
  • Hydroxycaproic acid, berasal dari royal jelly
  • Hydroxycaprylic acid, berasal dari hewan
  • Lactic acid, berasal dari karbohidrat
  • Malic acid, berasal dari buah-buahan
  • Tartaric acid, berasal dari anggur

Selain mencerahkan, AHA juga berfungsi untuk mengobati jerawat, menghilangkan bekas jerawat, mengecilkan pori-pori, hingga mencegah tanda-tanda penuaan dini.

Karena sifatnya yang cukup mengiritasi, disarankan untuk menggunakan produk perawatan wajah yang mengandung konsentrasi AHA kurang dari 10%.

2. Apa Itu BHA?

BHA atau beta hydroxy acid adalah asam hidroksi yang larut dalam lemak dan ditemukan secara alami dari kulit pohon willow, kayu manis, dandaun wintergreen. Produk dengan kandungan BHA lebih cocok untuk kulit berjerawat, komedo, ataupun milia, hingga mengontrol minyak berlebih.

Oleh karena itu, BHA lebih direkomendasikan untuk kamu yang memiliki jenis kulit oily atau berminyak. Sumber BHA yang cukup populer di kalangan masyarakat adalah salicylic acid. 

Untuk mengobati jerawat, gunakan produk yang mengandung konsentrasi BHA sekitar 0,5 sampai 5%. Sebab, semakin tinggi konsentrasi yang digunakan, maka semakin besar pula risiko kulit mengalami iritasi.

3. Apa Itu PHA?

Polyhydroxy acid (PHA) merupakan senyawa turunan dari AHA yang memiliki bentuk asam paling lembut, serta lebih berfokus untuk membersihkan sel kulit mati di permukaan kulit.

Berbeda dengan AHA dan BHA, kandungan PHA cenderung mild dan tidak mengiritasi kulit atau membuatnya sensitif terhadap sinar matahari. Senyawa asam ini sangat cocok untuk kulit kering atau kulit sensitif.

PHA juga dapat memiliki kandungan antioksidan untuk meningkatkan produksi kolagen pada kulit wajah. Kandungan jenis PHA yang bisa ditemukan diantaranya adalah gluconolactone, galactose, dan lactobionic. 

Cara Menggunakan AHA, BHA, dan PHA

Cara Menggunakan AHA BHA dan PHA
Sumber Gambar: Pinterest

Seperti penjelasan di atas, secara umum AHA, BHA, dan PHA memiliki fungsi yang sama dan dapat saling mendukung fungsi satu sama lain.

Akan tetapi, kamu tetap perlu memerhatikan beberapa hal sebelum menggunakannya. Ini dia tips cara memakai produk AHA, BHA, dan PHA yang tepat.

1. Kenali Nama Lain Bahan Aktif

Di beberapa produk skincare, kandungan AHA dan BHA sering dicantumkan menggunakan nama lain. Misal, untuk AHA nama yang biasa dicantumkan adalah glycolic acid, lactic acid, malic acid, mandelic acid, dan citric acid. Sedangkan untuk BHA, nama lainnya adalah salicylic acid. 

2. Kenali Fungsinya

Meski sama-sama berperan sebagai eksfoliator yang mengangkat sel-sel kulit mati di wajah, tentunya fungsi ketiga senyawa asam tersebut tidaklah sama.

Fungsi AHA lebih cocok digunakan untuk kamu yang memiliki masalah kulit berkaitan dengan penuaan, seperti flek hitam dan kerutan. Selain itu, senyawa AHA lebih disarankan untuk jenis kulit normal, kering, dan kombinasi.

Sementara BHA, lebih disarankan untuk kamu yang memiliki kulit berminyak, sensitif, dan rentan berjerawat maupun komedo. Untuk PHA, sifatnya lebih ringan dan mengandung unsur pelembab yang dapat mencegah kulit kering, serta lebih ringan dan lembut.

3. Perhatikan Pemakaian Bersamaan

Beberapa orang berpendapat bahwa penggunaan AHA dan BHA secara bersamaan akan memberikan hasil yang lebih baik, padahal hal ini tidak selalu diperlukan. Jika kamu ingin memakai keduanya sekaligus, sebaiknya gunakan di waktu yang berbeda.

Misal, jika kamu menggunakan AHA pada siang hari, maka gunakan BHA pada malam hari. Lalu, selang beberapa hari sekali, gantilah menggunakan PHA.

4. Penggunaan dengan Produk Lain

Produk lainnya seperti pelembab, serum, krim mata, sunscreen, atau foundation, bisa digunakan secara bersamaan dengan AHA atau pun BHA. Namun, ada beberapa bahan aktif yang perlu kamu hindari untuk pemakaian bersama.

Seperti PHA yang tidak boleh digunakan bersamaan dengan vitamin C dan retinol. Pasalnya, penggunaan dengan vitamin C dapat menghilangkan fungsi masing-masing, sementara dengan retinol dapat menyebabkan iritasi.

Beli Produk Skincare AHA, BHA, dan PHA Terbaik di Shopee

Bagaimana, Sobat Shopee, sekarang sudah tahu apa saja perbedaan AHA, BHA, dan PHA bukan? Dalam memilih senyawa asam untuk eksfoliasi, pastikan kamu memilih produk perawatan kulit yang sesuai dengan tipe dan kebutuhan kulit kamu, ya!

Tak perlu bingung, kamu bisa temukan berbagai produk skincare AHA, BHA, dan PHA, baik dalam bentuk tonerserummoisturizerdan lainnya secara mudah hanya di Shopee! Yuk, cek sekarang juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *