Virus corona menjadi tantangan berat untuk daerah yang perekonomiannya bergantung pada wisata, seperti Yogyakarta. Salah satu sektor yang terpengaruh adalah perhotelan.
Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Resort Indonesia (PHRI) Yogyakarta Deddy Prabowo, perhotelan dituntut untuk beradaptasi di masa pandemi ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Perhotelan di Yogyakarta menurutnya sekarang sudah mulai mengalami peningkatan jumlah pengunjung hotel.
“Dulu saat masa awal virus corona pergerakan hotelnya hanya 10%. Sekarang saat long weekend bisa mencapai 60% dan saat weekday 30 – 40%. Dan kamar yang kita operasikan hanya 50% dari jumlah yang dimiliki hotel, karena efisiensi SDM dan faktor lainnya.” tutur Deddy.
Langkah lain yang diambil yang diambil oleh PHRI untuk meningkatkan jumlah pengunjung hotel di Yogyakarta adalah dengan bekerjasama dengan beragam pihak, contohnya maskapai.
“Kita sangat apresiasi dan menyambut baik Indonesia National Air Carriers Association atau INACA yang punya kampanye safe travel (aman terbang dengan pesawat) karena bisa meningkatkan jumlah pengunjung. Kami tidak bisa bergerak sendiri.” Deddy menambahkan.
Semoga penerapan protokol kesehatan di perhotelan dapat menekan angka penularan virus corona. Ayo, lindungi diri dengan menjaga jarak, rajin membersihkan tangan menggunakan sabun dan siapkan hand sanitizer serta memakai masker hingga face shield. Lengkapi keperluan adaptasi kebiasaan baru di sini!