Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa mulai tanggal 15 Juni akan diberlakukan sistem ganjil genap untuk 153 pasar tradisional yang terdiri dari 122 pasar pangan dan 31 pasar non-pangan. Sistem ini akan berlaku selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi.
Sistem ganjil genap ini akan bekerja sesuai nomor kios para pedagang. Hal ini demi membatasi jumlah pedagang serta interaksi dengan para pembeli. “Kios nomor ganjil beroperasi hari ganjil. Kios nomor genap beroperasi hari tanggal genap. Dengan cara seperti itu kapasitasnya bisa terkendali.” ucapnya.
Arief Nasrudin, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, menambahkan bahwa sistem ganjil genap ini berlaku untuk semua pasar yang beroperasi di bawah Perumda Pasar Jaya. Para pedagang dan masyarakat harus menjaga jarak saat berada di pasar tradisional serta para pedagang harus menggunakan pelindung wajah (face shield) dan masker.
Semoga diterapkannya sistem ganjil genap di pasar tradisional selama PSBB transisi dapat membantu menekan penularan virus corona di tanah air. Jika terpaksa pergi keluar rumah, selalu ingat untuk menjaga jarak dan memakai masker serta rajin membersihkan dengan hand sanitizer atau sabun dan air mengalir. Yuk, belanja dari rumah untuk keperluan sehari-hari, termasuk penangkal virus corona di sini.