Orang tua zaman sekarang harus lebih ekstra lagi dalam menjaga buah hati. Mengingat banyaknya bahaya di luar sana yang terjadi pada anak-anak, terutama soal pelecehan seksual.
Berbicara tentang pelecehan seksual, Bunda mungkin berpikir ingin mengajarkan anak tentang sex education tapi masih merasa tabu untuk dibahas. Apalagi masih bingung harus dimulai dari mana.
Jangan khawatir Bunda, sebenarnya sex education lebih baik diajarkan sedini mungkin, lho. Tentunya dilakukan dengan penyampaian yang baik dan mudah dipahami oleh anak.
USIA 0-2 TAHUN
Pada anak yang berumur 0-2 tahun, jangan merasa mengenalkan jenis kelamin (gender) anak di umur ini adalah hal sepele. Mengajarkan anak mengetahui jenis kelaminnya merupakan hal penting, lho. Mereka bisa membedakan gender antara perempuan dan laki laki.
USIA 2-5 TAHUN
Naik ke usia 2-5 tahun, mulai ajarkan anak mengenal bagian vital di tubuhnya, bagian-bagian mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
USIA 5-9 TAHUN
Di usia 5-9 tahun, ajarkan anak untuk berani berkata tidak, berani menolak orang asing yang tidak dikenal maupun orang yang menjanjikan memberikan sesuatu. Hal lainnya seperti mengajaknya bercerita atau sekadar mendengar curhatan apa yang mereka lakukan hari ini pun bisa menjadi sumber keberanian mereka. Hal ini akan membuat mereka tidak akan sungkan bercerita jika ada sesuatu hal yang terjadi.
USIA DI ATAS 9 TAHUN
Di atas usia 9 tahun, ajarkan anak tentang bagian reproduksi sesuai gendernya. Mengapa terjadi kehamilan, mengapa laki-laki dan perempuan yang belum menikah tidak boleh kontak fisik terutama mengarah ke organ tubuh yang dilarang untuk disentuh orang lain. Berikan konsep sederhana pada anak agar dia mudah mengerti.
Nah, itu dia beberapa panduan singkat yang bisa Bunda lakukan untuk mengenalkan si kecil dengan sex education. Hal ini untuk membuat anak memahami positif dan negatif seputar seks. Selamat mencoba, Bunda!
Desiska Yanti