Susu Formula vs ASI, Inilah Risiko Bila ASI Diberi Tambahan Susu Formula

Semua Bunda pasti ingin memberikan ASI eksklusif bagi buah hatinya. Tetapi sayangnya tidak semua Bunda bisa menghasilkan ASI yang banyak. Akhirnya Bunda terpaksa harus menambahkan susu formula untuk si kecil. Masalah ASI dan susu formula ini selalu menjadi perdebatan. Ada yang bilang ASI lebih baik atau susu formula lebih baik. Mungkin ada banyak sekali Bunda yang mencampurkan ASI dengan susu formula karena jumlah ASI-nya tidak mencukupi kebutuhan si kecil. Namun, sebenarnya apakah boleh mencampurkan pemberian ASI dan susu formula?

 

Image result for baby drink

Risiko Mencampurkan Pemberian ASI dan Susu Formula

Pencampuran ini bukan berarti Bunda mencampurkan ASI dan susu formula dalam satu botol. Tetapi pemberian dalam waktu berbeda ketika ASI sudah tidak memenuhi kebutuhan si kecil. Setelah diberi ASI, si kecil tetap lapar sedangkan jumlah ASI tidak bisa keluar deras, sehingga Bunda pun menambahkan pemberian susu formula. Berikut ini risiko mencampurkan pemberian ASI dan susu formula.

 Bakteri Baik Tidak Seimbang

Di dalam perut bayi terdapat bakteri mikrobioma yang mengatur pencernaan bayi. Bila Bunda mencampurkan pemberian ASI dan susu formula, maka akan membuat bakteri ini tidak seimbang. Bakteri akan mengalami perubahan dari bifidus flora (lactobacili dan bifidobacteria). Bakteri ini tidak diinginkan oleh usus bayi dan sering ditemukan pada kentut bayi. Hal ini akan membuat perlindungan terhadap infeksi berkurang.

 Ketahanan Terhadap Alergi Berkurang

Risiko ini tidak dialami semua bayi, tetapi ada beberapa yang membuat ketahanan terhadap alergi berkurang. Susu formula akan membuat tubuhnya lebih rentan terkena alergi. Selain itu bisa membuat risiko terkena diabetes tipe 1 atau tipe 2 lebih tinggi, karena kandungan gula di dalam susu formula yang juga cukup tinggi. Bila ingin memberikan susu formula pada bayi, selalu perhatikan kandungan gula di dalamnya.

 Bayi Lebih Suka Minum Menggunakan Botol

Bayi yang sudah terbiasa minum susu formula di botol, akan sulit untuk minum ASI dari puting Bunda. Karena minum susu formula dari botol lebih cepat kenyang dan lebih nyaman. Si kecil juga akan mengalami kebingungan membedakan puting Bunda dan botol susu. Selain itu si kecil yang terbiasa minum dengan botol akan membuat giginya lebih cepat rusak.

 Pasokan ASI Berkurang

Jika ASI Bunda tidak digunakan terus menerus atau tidak diperas, maka akan membuat pasokan ASI-nya berkurang. Saat Bunda memberi ASI ke si kecil, otomatis payudara akan mengisi kembali. Bila tidak digunakan, akan membuat persedian ASI berkurang. Walaupun keluarnya sedikit, lebih baik untuk tetap meminumkannya ke si kecil. Ini akan memicu hormon di dalam tubuh untuk memproduksi ASI lebih cepat.

Jika produksi ASI Bunda tidak ada masalah, lebih baik berikan ASI eksklusif selama 2 tahun. Tetapi bila kondisi tidak memungkinkan, ada banyak hal yang harus diperhatikan sebelum memberi susu formula.

Sesuaikan pemberian susu formula dengan kebutuhan si kecil. Bunda bisa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

Pilih susu formula yang kandungannya baik dan tidak mengandung gula yang tinggi.

Perhatikan botol, kaleng penyimpanan, putih dot dan lainnya. Pastikan semuanya  dalam kondisi steril.

Berikan takaran yang tepat untuk si kecil. Hal ini disesuaikan dengan umurnya.

Jangan berikan susu formula yang sudah didiamkan selama 2 jam. Pastikan memberi susu formula yang masih segar.

Jangan pernah paksakan si kecil untuk menghabiskan susunya. Bunda harus tahu tanda ketika si kecil kenyang dan lapar.

Jadi masalah susu formula atau ASI bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing. Yang penting asupan gizi si kecil terpenuhi dan ia bisa tumbuh dengan sehat. 

Image: Independent, Pop Sugar

Gunawan S. Hum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *